Pemkab mengimbau pedagang ternak sertakan surat keterangan kesehatan hewan

id Dinas Perpautkan,pedagang ternak,hewan kurban

Pemkab mengimbau pedagang ternak sertakan surat keterangan kesehatan hewan

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Bantul melalui Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau pedagang ternak menyertakan surat keterangan kesehatan hewan guna memastikan kondisi kesehatan dan antisipasi hewan tidak sehat menghadapi Idul Adha 1440 Hijriah.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul, Pulung Haryadi di Bantul, Selasa, mengatakan, surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) itu sangat penting sebelum ternak dipotong pada Idul Adha sebab instansinya kesulitan memantau lalu lintas ternak yang dibeli dari luar Bantul.

"Kalau pengawasan secara detail tidak mungkin karena lalu lintas ternak itu kan di banyak tempat, sehingga kita imbau kepada masyarakat, peternak pedagang kalau membeli hewan dari luar mohon menyertakan surat keterangan kesehatan hewan," jelasnya.

Selain adanya SKKH yang dikeluarkan dari dokter hewan daerah asal ternak, pihaknya juga mengimbau masyarakat yang akan melakukan pemotongan ternak dianjurkan dilakukan di tempat khusus yaitu seperti di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Potong Hewan (RPH) Segoroyoso milik pemerintah daerah.

"Sehingga untuk 'post mortem' dan 'ante mortem' bisa diperiksa, atau sebelum masih dalam kondisi hidup dan setelah menjadi daging itu bisa diawasi," katanya.

Dia juga mengemukakan, dalam memastikan kesehatan ternak terutama hewan kurban, pihaknya akan membuat Surat Edaran (SE) ke semua Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan) di Bantul untuk melakukan intensitas yang lebih dari kegiatan-kegiatan pengawasan hewan.

"Kemudian juga di pasar kami lakukan rutin pemantauan daging yang beredar di pasar, saya kira dari situ kami ingin menjamin rasa kenyamanan dan menepis kekhawatiran masyarakat akan konsumsi daging," lanjutnya.

Pulung menjelaskan, ciri-ciri hewan yang terpapar penyakit misalnya antraks itu umumnya diawali dengan gejala mati mendadak, kemudian ada beberapa ciri yang bisa dijelaskan lebih lanjut kalau sudah ada kejadian awal.

"Sehingga kalau ada laporan segera mungkin apabila ada kejadian sapi mati mendadak atau kambing mati mendadak, mohon segera laporkan agar dokter di 10 Poskeswan dan juga dinas bisa menindaklanjuti. Namun sampai saat ini masih aman," terangnya.
Baca juga: Bantul membutuhkan 20 ribu ternak untuk hewan kurban