Bantul (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengajukan permintaan bantuan benih padi varietas umur pendek untuk petani setempat yang sawahnya mengalami puso karena kekeringan dampak musim kemarau 2019.
"Kami data terus (petani gagal panen) untuk kami ajukan mendapat bantuan benih, kemarin kami ditawari bantuan benih yang umur tanamnya pendek, kami mencoba mengajukan bantuan tersebut," kata Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman, Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Umi Fauziah di Bantul, Kamis.
Menurut dia, yang dimaksud benih padi varietas umur pendek adalah benih yang usia tanam hingga panen waktunya lebih pendek dibanding benih padi pada umumnya, untuk mengurangi risiko kesulitan air irigasi hingga berdampak puso karena bisa mengoptimalkan persediaan air.
"Jadi kita selalu menghadapi hal semacam ini, sehingga untuk mengurangi risiko yang selalu berulang itu kami membutuhkan sentuhan teknologi, kalau bisa menggunakan benih yang berumur pendek berarti bisa memanfaatkan lama hujan yang sebenarnya pendek," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, perlu ada penyesuaian dengan menanam atau membuat varietas baru yang umur pendek agar petani bisa melakukan panen lebih cepat dan bisa segera memulai melanjutkan tanam musim berikutnya, sehingga kesempatan untuk menikmati hasil panen lebih banyak.
"Jadi kami atasi dengan teknologi atau kami carikan varietas yang umur pendek, jadi nanti yang tanam pertama katakanlah pada November, paling tidak panen Januari agak awal, kemudian Januari awal itu langsung bisa diisi satu tanaman lagi yang usianya pendek-pendek," katanya.
Dia melanjutkan, kalau sekarang ini umur padi rata-rata di atas 105 hari, kalau bisa nantinya berkisar antara 85 sampai 95 hari, agar paling tidak satu kali tanam memperpendek 10 hari, sehingga dalam dua kali tanam lebih pendek 20 hari."Jadi itu untuk mengurangi resiko itu, benihnya Inpari 33 yang kemarin ditawarkan," katanya.
Dia menyebut, lahan pertanian padi atau sawah di Bantul yang sudah dilaporkan mengalami puso karena dampak kemarau saat ini seluas 95 hektare, tersebar di beberapa kecamatan diantaranya Dlingo, sebagian wilayah Kasihan, Pajangan dan Imogiri.
"Sudah kami data dan diajukan ke BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian), jadi kita tidak menunggu laporan sampai menumpuk banyak, tetapi ada beberapa kami ajukan biar petani kalau mau tanam sudah tersedia benihnya. Bantuan benih padi untuk setiap satu hektare seberat 25 kilogram," katanya.
Baca juga: Kementan: petani jangan dipaksa pilih benih tertentu
Berita Lainnya
Tanaman padi seluas 570 hektare di Kulon Progo diasuransikan
Kamis, 18 April 2024 14:43 Wib
Dinas Pertanian Gunungkidul mencatat luas panen padi 12.209 hektare
Jumat, 29 Maret 2024 22:48 Wib
Akibat banjir, ribuan hektare sawah di Jateng gagal panen
Rabu, 20 Maret 2024 7:48 Wib
Dapat ganti rugi, tanaman padi petani Jepara, Jateng, akibat banjir
Senin, 18 Maret 2024 18:00 Wib
Petani Demak, Jateng, korban banjir peroleh asuransi
Kamis, 14 Maret 2024 10:04 Wib
PeaceSantren suarakan pesan damai via musik
Rabu, 13 Maret 2024 19:02 Wib
Produksi gabah di Kulon Progo Maret-April 24.412 ton
Selasa, 12 Maret 2024 18:46 Wib
Panen raya 560 ribu ton gabah kering di Demak, Jateng
Minggu, 10 Maret 2024 19:09 Wib