Dewan soroti kualitas jalan alternatif menuju Bandara Yogyakarta

id Jalan alternatif,Kulon Progo

Dewan soroti kualitas jalan alternatif menuju Bandara Yogyakarta

Komisi III DPRD Kulon Progo sidak jalur alternatif menuju Bandara Internasional Yogyakarta, Selasa (23/7/2019). (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo, DIY (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyoroti kualitas proyek pembangunan Jalan Tugu Pensil Sentolo sampai Simpang Tiga Cangakan senilai Rp9,8 miliar, yang akan menjadi jalan alternatif ke Bandara Internasional Yogyakarta.

Anggota Komisi III DPRD Kulon Progo Nur Eny Rahayu di Kulon Progo, Selasa, mengatakan ruas itu akan menjadi jalur alternatif masuk dan keluar bandara melalui Jalur Jalan Lintas Selatan (JLLS) menuju jalan utama Yogyakarta-Purworejo tepatnya di Desa Demangrejo, Kecamatan Sentolo.

"Kami minta pemborong memperhatikan kualitas material jalan, supaya tidak menjadi 'proyek abadi'," katanya saat melalukan inspeksi mendadak pembangunan jalan itu.

Ia mengatakan berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, proyek Jalan Tugu Pensil Sentolo sampai Simpang Tiga Cangakan sudah mencapai 90 persen dengan waktu pelaksanaan masih 54 hari.

"Kami berharap konstruksi baru dengan menggunakan besi tidak menjadi proyek abadi," katanya.

Nur juga memberikan catatan khusus bahwa dalam perencanaan pembangunan jalan Tugu Pensil Sentolo sampai Simpang Tiga Cangakan belum bisa sinkron dengan pembangunan jembatan yang di bawahnya ada saluran irigasi dan biasanya saat musim hujan, air meluap.

Dalam proyek ini tidak ada perencanaan baru apakah akan diperlebar atau ditinggikan, sehingga tidak bongkar pasang.

"Sama-sama dikerjakan dan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman, tapi perencanaannya tidak sinkron," katanya,.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kulon Progo Wisnu Prasetyo mengatakan Komisi III mendapat laporan dari Pemerintah Desa Demangrejo, Kecamatan Sentolo, bahwa Jalan Tugu Pensil Sentolo sampai Simpang Tiga Cangakan menyebabkan beberapa ruas jalan kabupaten rusak parah akibat pengalihan jalur kendaraan saat proyek jalan dilaksanakan.

"Ada beberapa ruas jalan kabupaten yang rusak. Kami minta pemerintah desa segera mengusulkan perbaikan jalan tersebut kepada DPRD Kulon Progo supaya dapat menjadi masukan dalam pembahasan anggaran dengan eksekutif," katanya.

Dalam sidak tersebut juga diikuti Ketua Komisi III Aji Pangaribawa dan anggota lainnya Sugianto, Muridna, dan Muhyadi.