Produksi ikan budidaya di Kulon Progo mencapai 6.819 ton

id Produksi ikan,Kulon Progo

Produksi ikan budidaya di Kulon Progo mencapai 6.819 ton

Sentra budidaya ikan dan setra pembenihan di Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Realisasi produksi perikanan budi daya di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga pertengahan Juli mencapai 6.819 ton dengan luas kolam 3.150.196 meter persegi.

Kepala Bidang Pembudidayaan Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Leo Handoko di Kulon Progo, Kamis, mengatakan jenis ikan yang dibudidayakan oleh masyarakat, yakni lele, gurami, nila dan udang vaname.

"Sampai saat ini, total produksi ikan budi daya di Kulon Progo sudah mencapai 6.819 ton yang terdiri atas produksi triwulan pertama sebanyak 3.785 ton dan triwulan kedua sebanyak 3.033 ton," kata Leo Handoko.

Ia mengatakan dari perikanan budi daya di Kulon Progo mayoritas produksi  jenis lele dengan total produksi triwulan pertama sebanyak 2.226 ton dan triwulan kedua sebanyak 2.062 ton. Disusul  udang vaname dengan tingkat produksi antara 600 ton hingga 750 ton setiap triwulan. Luas kolam pada triwulan pertama 1.829.079 meter persegi dan triwulan kedua seluas 1.321.117 meter persegi.

"Dari total produksi perikanan budi daya ikan, lebih dari 65 persen merupakan budi daya lele," katanya.

Lokasi budi daya ikan tersebar di 12 kecamatan. Namun kecamatan yang menjadi sentra produksi berada di Kecamatan Nanggulan, Wates, Panjatan dan Galur. "Saat ini, di Kecamatan Galur dan Panjatan menjadi lokasi budi daya yang bersinar karena menjadi sentra budi daya udang vaname yang cukup menggiurkan keuntungannya," katanya.

Leo mengatakan budi daya ikan di Kulon Progo menerapkan prinsip produksi 30 persen pada triwulan pertama, 25 persen triwulan kedua, 15 persen pada triwulan ketiga, dan 30 persen pada triwulan keempat. Prinsip produksi ini berdasarkan ketersediaan air dan kondisi cuaca. Pada triwulan ketiga, DKP hanya menargetkan 15 persen dari total produksi karena ketersediaan air sulit.

"Pada  Juli, Agustus dan September ketersediaan sedikit, sehingga target produksi kami minimalisir. Kemudian target produksi dititikberatkan pada triwulan pertama dan keempat dengan asumsi musim hujan dan ketersediaan air melimpah," katanya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo Sudarna mengatakan produksi perikanan budi daya pada triwulan ketiga ini tidak mengalami penurunan, meski irigasi Kaligawang dimatikan sejak17 Juli sampai 31 Juli.

"Irigasi Kalibawang hanya dimatikan dua minggu, jadi tidak berpengaruh pada produksi budi daya ikan di Kulon Progo. Pada triwulan ketiga ini, kami juga tidak menargetkan produksi banyak, sehingga tidak berpangaruh pada capaian target produksi," katanya.

Baca juga: Pembudidaya ikan Kulon Progo kesulitan mendapatkan benih gurami