Warga Gunung Kidul mengembangkan agrowisata kebun buah

id Kebun buah,Gunung Kidul

Warga Gunung Kidul mengembangkan agrowisata kebun buah

Warga Dusun Gunungkunir, Desa Candirejo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan agrowisata kebun buah. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Warga Dusun Gunungkunir, Desa Candirejo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan agrowisata kebun buah untuk mendukung pengembangan potensi wisata di wilayah ini.

Salah seorang warga Dusun Gunungkunir, Supramono di Gunung Kidul, Senin, mengatakan pengembangan kebun buah ini memberikan banyak manfaat karena bisa membantu  upaya peningkatan kesejahteraan.

"Tanaman buah bisa tumbuh subur dan sekarang kelengkeng mulai berbuah,” katanya.

Dia juga berharap kebun buah yang dikembangkan bisa berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat bagi masyarakat. “Mudah-mudahan berhasil, sehingga menjadi tujuan wisata di Desa Candirejo," harapnya.

Pendiri Yayasan Mahisa Agni Yogyakarta Wahyu Purwanto mengatakan pemilihan kerja sama pengembangan kebun buah di Gunungkunir karena di wilayah ini masih banyak warga yang miskin. Dengan pemberdayaan ini, kesejahteraan masyarakat diharapkan bisa meningkat.

Menurut dia, untuk pengembangan kebun buah, pihaknya memiliki teknologi sehingga dapat mengatasi masalah terhadap budi daya. "Salah satunya kan masalah panen, dengan teknologi hormon, durian atau kelengkeng yang ditanam bisa dipanen tanpa mengenal musim,” katanya.

Dia menjelaskan tujuan lain pengembangan juga sebagai pendukung potensi wisata di Gunung Kidul yang selama ini masih mengacu pada panorama keindahan alam.

"Setelah kebun buah jadi,  aka nada rest area sebagai tempat singgah bagi pengunjung yang menuju kawasan pantai,” katanya.

Sementara itu, Koordinator Lembaga Kebun Insinyur, Iriawan mengatakan kerja sama dengan warga ini memiliki banyak manfaat.

Pembuatan kebun buah dengan dua jenis tanaman, yakni durian dan kelengkeng. Kedua benih yang ditanam merupakan jenis super karena memiliki harga jual yang diatas rata-rata.

Pengembangan kebun buah ini sudah dirintis sejak dua tahun lalu. Untuk saat sekarang, tanaman kelengkeng pengembangan berjalan baik karena mulai berbuah. Tanamam buah ini sudah melalui proses inovasi teknologi sehingga pengembangan dikenal dengan kebun buah penghormonan.

"Kami berharap kebun buah ini dapat menyejahterakan masyarakat, juga sebagai upaya pengembangan potensi wisata di Gunung Kidul," katanya.

Baca juga: Disbud Sleman menggelar berbagai atraksi seni pertunjukan di Joglo Gathak