Petugas mulai diterjunkan untuk pantau kesehatan hewan kurban di Yogyakarta

id Hewan kurban,pemeriksaan kesehatan

Petugas mulai diterjunkan untuk pantau kesehatan hewan kurban di Yogyakarta

Hewan kurban di Kota Yogyakarta yang dinyatakan sehat dan layak akan diberi kalung dengan penanda berwarna kuning. (Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta mulai menerjunkan petugas untuk memantau dan memeriksa kesehatan hewan kurban yang dijual di puluhan pasar tiban (pasar dadakan) yang tersebar di berbagai titik di Kota Yogyakarta, salah satunya di ruas Jalan Pramuka.

“Mulai hari ini kami mulai melakukan pemantauan kondisi kesehatan hewan kurban. Di sepanjang jalan ini saja ada tiga titik pasar tiban penjualan hewan kurban. Kami perkirakan, ada 64 titik pasar tiban sesuai jumlah tahun lalu,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto di Yogyakarta, Rabu.

Menurut Sugeng, pengecekan kesehatan hewan kurban dilakukan sebagai bentuk komitmen pelayanan terbaik kepada masyarakat yang hendak membeli hewan kurban. Masyarakat akan memperoleh kepastian mengenai kondisi kesehatan hewan kurban yaitu memilih sapi atau kambing yang sudah dikalungi dengan tanda sehat berwarna kuning.

Selain memberikan kepastian mengenai kondisi kesehatan dan kelayakan hewan kurban, dalam kegiatan pemantauan pasar tiban juga dilakukan pengecekan kondisi atau tempat berjualan untuk memastikan kesejahteraan hewan.

Kondisi tempat berjualan disebut layak jika memenuhi beberapa unsur, di antaranya dijual di lokasi yang cukup lapang, tempat berjualan diberi atap, pemberian pakan dan minum yang rutin, hingga kondisi kebersihan tempat berjualan terjaga.

“Biasanya hewan yang dijual pun tenang. Itu tandanya tempat tersebut cukup nyaman bagi mereka,” katanya yang menyiapkan 7.000 kalung untuk kambing dan 3.000 untuk sapi.

Sedangkan dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, Sugeng menyebutkan, rata-rata hewan kurban yang dijual dalam kondisi baik meskipun ada temuan kambing yang mengalami radang mata. Kambing sudah diberi obat dan vitamin untuk pemulihan.

“Radang mata bukan termasuk jenis penyakit yang berbahaya. Bisa pulih dengan cepat., tetapi jika hewan tidak bisa pulih dengan cepat, maka harus dipisahkan agar tidak menular ke yang lain,” katanya.

Sementara itu, Ketua Pusat Pengadaan Hewan kurban Angkatan Muda Muhammadiyah (PPHQ AMM) Kotagede Budi Setiawan mengatakan, rata-rata hewan kurban yang dijual berasal dari peternak di Parakan Temanggung untuk kambing dan sapi berasal dari Paliyan Gunungkidul.

“Pemeriksaan yang dilakukan petugas sangat penting untuk menjamin bahwa hewan kurban yang kami jual berada dalam kondisi kesehatan yang baik dan layak. Dengan demikian, masyarakat atau pelanggan menjadi semakin yakin dengan hewan yang mereka beli,” katanya.

Pada tahun 2019, PPHQ AMM Kotagede menargetkan mampu menjual 400 ekor kambing dan tujuh atau delapan ekor sapi. “Hingga hari ini sudah terjual 100 ekor kambing dan enam ekor sapi. Mungkin mulai besok penjualan akan meningkat hingga menjelang Idul Adha,” katanya.

Harga jual kambing cukup bervariasi yaitu antara Rp1,8 juta per ekor hingga Rp5 juta per ekor. Sedangkan untuk sapi sekitar Rp21 juta.

Baca juga: Yogyakarta membentuk URC cek kesehatan hewan kurban

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024