Bantul tingkatkan kualitas ratusan rumah tak layak huni

id Bantuan RTLH,tingkatkan kualitas rumah,rumah tidak layak huni,Bantul tingkatkan kualitas rumah tidak layak huni

Bantul tingkatkan kualitas ratusan rumah tak layak huni

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul Bobot Arifiaidin saat menyerahkan bantuan untuk peningkatan kualitas rumah tidak layak huni (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tahun anggaran 2019 akan melakukan kegiatan peningkatan kualitas 259 rumah tidak layak huni sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan di daerah ini.

"Penanganan peningkatan kualitas rumah tidak layak huni tahun anggaran 2019 ini kita berusaha menangani 259 unit dengan menggunakan dua sumber dana," kata Kepala DPUPKP Bantul Bobot Arifiaidin disela penyerahan secara simbolis bantuan uang untuk peningkatan rumah tidak layak huni di Bantul, Rabu.

Menurut dia, selain sebagai upaya pengentasan kemiskinan, kegiatan peningkatan kualitas rumah tidak layak huni di Bantul juga merupakan salah satu amanah dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Bantul tahun 2016-2021.

Dia mengatakan, dua sumber dana kegiatan peningkatan kualitas rumah itu yaitu pertama dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni Bantul untuk sebanyak 83 unit rumah yang terbesar di tiga kecamatan dengan masing-masing menerima bantuan sebesar Rp15 juta.

"Yaitu Kecamatan Bantul di Desa Sabdodadi sebanyak lima unit, Kecamatan Srandakan di Desa Poncosari 54 unit, dan Kecamatan Kretek 24 unit yang terdiri delapan unit di Desa Tirtomulyo, 12 unit di Desa Tirtosari, dan empat unit di Desa Tirtohargo," katanya.

Sedangkan dari sumber dana APBN melaui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebanyak 176 unit masing-masing menerima sebesar Rp17,5 juta, yang tersebar di empat kecamatan, yaitu 45 unit di Srandakan, 77 unit di Kecamatan Pundong, dan 43 unit di wilayah Sewon serta 11 unit di Kecamatan Kasihan.

"Syarat penerima bantuan diantaranya sebagai pemilik dan menempati satu-satunya rumah rumah tidak layak huni, belum pernah menerima bantuan yang sama dan berpenghasilan rendah. Dengan bantuan ini diharap mereka bisa tinggal di rumah yang layak huni," katanya.

Sementara itu, Bupati Bantul Suharsono mengatakan, rumah layak huni menjadi indikator tingkat kesehatan masyarakat, apabila masyarakat sehat, mereka bisa mengenyam pendidikan dengan baik, dengan begitu kualitas hidup dan tingkat kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat pula.

Oleh karena itu, kata Bupati pemenuhan rumah yang sehat dan layak huni harus terus dipacu. Dan Pemkab Bantul terus menerus berkomitmen memberikan bantuan kepada masyarakat agar mampu membangun atau meningkatkan kualitas rumah sehingga bisa menempati rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat dan aman.

"Ini juga adalah bukti nyata, bahwa kebijakan Pemerintah Kabupaten Bantul selalu kami arahkan ke hal-hal yang berkaitan dengan rakyat kecil dan benar benar peduli terhadap masyarakat. Inilah yang selalu kami usahakan dari tahun ke tahun," katanya.