Gunung Kidul izinkan ternak di wilayah antraks dijual keluar

id Hewan kurban,Antraks,Gunung Kidul

Gunung Kidul izinkan ternak di wilayah antraks dijual keluar

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperbolehkan hewan ternak di wilayah endemis antraks, Dusun Grogol, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, dijual keluar jelang Idul Adha karena pemberian vaksin telah rampung.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Senin, mengatakan petugas kesehatan hewan telah selesai melakukan vaksin di wilayah terpapar antraks.

"Kami membolehkan hewan ternak keluar. Tapi tetap masih kita awasi ketat, dan kalau ada kejadian lagi yang tidak boleh keluar," kata Bambang.

Ia mengatakan pemberian vaksin kepada hewan ternak di wilayah terpapar antraks sendiri telah selesai pada bulan Juli. Adapun rincian pemberian vaksin, yakni 1.595 ekor kambing, 696 ekor sapi dan tujuh ekor domba.

Rencananya, pada 6 dan 7 Agustus akan dilakukan lagi pengambilan sampel tanah di Dusun) Grogol oleh BBVet (Balai Besar Veteriner) Wates. Sampel tanah selanjutnya diuji laboratorium oleh BBVet.

"Uji laboratorium ini untuk memastikan, apakah sudah ada perkembangn dan kemajuan atas hasil vaksinasi hewan ternak dan bekas tanah di lokasi antraks," katanya.

Bambang mengakui belakangan ini, ratusan ekor hewan ternak dari Gunung Kidul sudah dikirim kw berbagai kota besae, mulai dari Jakarta dan Bandung. Selain itu, permintaan lokal wilayah DIY sangat tinggi.

Ia mencontohkan Dusun Lemahbang, Desa Mulusan, Paliyan itu ada 160 hingga 200 sapi yang akan dikirim ke Jakarta dan Bandung. Kemudian di Kecamatan Semin juga, ada 78 ekor sapi yang siap dikirim baik ke DIY dan Solo.

Tidak hanya itu, 186 ekor sapi dan 80 ekor kambing di penampungan hewan ternak yang berlokasi di Kecamatan Playen juga siap dikirim ke Jakarta dan DIY. Bahkan, di Desa Bejiharjo sudah ada 60 ekor sapi yang menjalani pemeriksaan dan siap dikirim ke DIY.

"Jadi bisa dibilang minat hewan ternak asal Gunung Kidul masih banyak dan tidak terpengaruh oleh isu antraks. Untuk itu, kami rencanakan pada 7 hingga 9 Agustus BBVet akan kembali mengambil sampel di tempat penampungan hewan ternak. Mengingat sudah banyak hewan ternak yang siap dijual ke luar Gunung Kidul jelang Idul Adha," katanya.

Baca juga: Gunung Kidul menargetkan pemberian vaksin selesai jelang Idul Adha