Ketersediaan sapi jantan hewan kurban di Bantul 6.000 ekor

id Ternak sapi,sapi jantan,sapi kurban

Ketersediaan sapi jantan hewan kurban di Bantul 6.000 ekor

Ketersediaan sapi di Pasar Hewan Imogiri Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan ketersediaan sapi jantan untuk hewan kurban pada Idul Adha 1440 Hijriah di daerah ini sekitar 6.000 ekor.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DPPKP Bantul Joko Waluyo di Bantul, Rabu, mengatakan, kebutuhan hewan kurban untuk Idul Adha tahun lalu hampir sebanyak 20 ribu ekor untuk sapi, kambing maupun domba.

"Tetapi Insya Allah tahun ini kami sudah ada sapi pejantan sudah tersedia sekitar 6.000 ekor, kemudian ketersediaan kambing dan domba kurang lebih 12.500 ekor dari sebanyak 50 titik (peternakan) yang ada di Bantul," katanya.

Dia mengatakan, dengan melihat ketersediaan ternak khususnya sapi pejantan, Bantul perlu mendatangkan ternak dari luar kabupaten, sebab dari sapi-sapi tersebut tidak seluruhnya siap untuk dipotong saat hari raya kurban.

"Iya, kita masih mendatangkan (ternak) dari luar, karena populasi sapi kita di Bantul yang sekitar 60 ribu ekor itu sebagian besar sapi betina, kalau (untuk hewan) kurban kan anjurannya harus sapi jantan," katanya.

Menurut dia, kebutuhan sapi untuk hewan kurban di Bantul pada tahun lalu hampir 6.000 ekor, meski begitu tahun ini diperkirakan jumlahnya lebih. Sedang untuk populasi kambing dan domba di Bantul sekitar 140 ribu.

Joko mengatakan, karena mendatangkan ternak dari luar kabupaten khususnya sapi, maka perlu ada pemantauan ke tempat-tempat penampungan hewan kurban yang diambil dari luar Bantul guna memastikan kondisi kesehatan ternak.

Untuk itu, kata dia, instansinya meminta bantuan pemantau dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebanyak 150 orang untuk bergabung bersama petugas pemantau dari Dinas Pertanian.

"Kalau pengawasan untuk masalah asal hewan dari luar harus ada SKKH (surat keterangan kesehatan hewan), jadi kita periksa, dan kita ada pemantauan rutin dari teman-teman di Puskeswan ke tempat-tempat penampungan ternak," katanya.

Baca juga: Hewan kurban di DIY dipastikan bebas penyakit