Kulon Progo (ANTARA) - Kementerian Pertanian Republik Indonesia menjamin ketersediaan cabai di tingkat pasar aman karena ada ratusan hektare tanaman cabai di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sedang panen dan hasilnya siap dijual ke Jakarta dan Sumatera.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI Prihasto Setiayanto di Kulon Progo, Rabu, mengatakan pihaknya memantau sentra-sentra produksi cabai, untuk mengetahui apakah stok cabai masih cukup atau tidak.
"Setelah kami melalukan pemantauan di Sleman dan Kulon Progo, cabai merah keriting melimpah. Di lahan pesisir Kulon Progo seluas 600 hektare sedang panen. Artinya, ketersediaan cabai merah keriting cukup," kata Prihasto.
Ia mengatakan di Kulon Progo terdapat pasar lelang cabai, yang masuk ke Jakarta. Harga cabai di pasar lelang cabai pada Selasa (6/8) mencapai Rp55 ribu per kilogram.
"Meski cukup mahal, tetapi ketersediaan cabai tetap terjaga," katanya.
Prihasto mengatakan Kementan sedang menyusun peta kebutuhan nasional cabai berbasis kebutuhan riil. Di lapangan sampai tingkat kabupaten akan melakukan penghitungan kebutuhan berdasarkan jumlah penduduk, jumlah hotel, hingga berapa jumlah industri.
Berdasarkan data itu, Kementan akan membuat perhitungan masing-masing kabupaten membutuhkan area lahan untuk menanam cabai.
"Kami sudah buat peta. Nanti peta itu juga berfungsi memetakan pasar cabai dan ketersediaan cabai. Kami mengambil kebijakan berbasis data," katanya.
Ia juga mengimbau petani untuk menerapkan pola tanam supaya panennya dapat diatur supaya harga cabai stabil dan pasokan stabil. Jangan sampai harga cabai mahal dan jangan sampai harga cabai rendah.
"Pola tanam ini sangat penting untuk stabilitas harga cabai dan pasokan cabai, sehingga inflasi juga terjaga," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Muh Aris Nugroho mengatakan produksi cabai di Kulon Progo saat ini tinggi dan harga juga tinggi, sehingga sangat menguntungkan petani. Pada Juli 2019, produksi cabai mencapai 1.417,50 ton atau sekitar 40 ton per hari. Kemudian angka ramalan sementara (arams) produksi Agustus sekitar 568,40 ton, September 533,40 ton dan Oktober 1.430,63 ton.
Petani Kulon Progo menerapkan pola tanam, sehingga produksi cabai sudah dapat diperkirakan.
"Kami harapkan produksi bisa berkesinambungan, sehingga mampu memenuhi permintaan dan pasokan ke pasar," katanya.
Berita Lainnya
Disnakertrans Kulon Progo melaksanakan padat karya di 49 lokasi
Kamis, 18 April 2024 17:53 Wib
Tanaman padi seluas 570 hektare di Kulon Progo diasuransikan
Kamis, 18 April 2024 14:43 Wib
Polres Kulon Progo: Angka kecelakaan lalu lintas turun 26 persen
Rabu, 17 April 2024 18:57 Wib
Bawaslu Kulon Progo siap mengawasi tahapan Pilkada 2024
Rabu, 17 April 2024 10:16 Wib
Polres Kulon Progo mengintensifkan patroli keamanan berikan rasa aman
Minggu, 14 April 2024 17:55 Wib
Polres Kulon Progo mengintensifkan pengamanan objek wisata Bukit Menoreh
Sabtu, 13 April 2024 18:25 Wib
Sebanyak 31.593 wisatawan memadati Pantai Glagah Kulon Progo
Sabtu, 13 April 2024 18:24 Wib
AP I catat pengguna jasa penerbangan di YIA mencapai 11.086 orang
Sabtu, 13 April 2024 16:54 Wib