Rektor UNY: Waspadai masuknya budaya asing tak sesuai norma kita

Yogyakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sutrisna Wibawa mengatakan bahwa mahasiswa harus mewaspadai masuknya nilai-nilai budaya asing yang kurang sesuai dengan norma kita agar mereka tidak terpengaruh.

"Dalam era industri 4.0 ini mahasiswa harus mewaspadai masuknya nilai-nilai budaya asing yang mungkin kurang sesuai dengan nilai-nilai normatif masyarakat kita," kata Rektor di Gedung Olahraga (GOR) UNY Yogyakarta, Selasa.

Pada pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKBMB) UNY Tahun 2019/2020 itu rektor mengatakan, sebagai mahasiswa dituntut untuk dapat menyaring pengaruh budaya dan nilai-nilai normatif tersebut.

"Oleh karena itu, anda perlu memahami Pancasila sebagai landasan ideologis bangsa Indonesia dengan menilik kembali nilai-nilai normatif yang terkandung di dalamnya," kata Rektor.

Pada kegiatan PKKBMB UNY tahun lalu, lanjut dia, mahasiswa UNY telah bertekad untuk melawan berbagai macam bentuk kegiatan anarkis dan radikalisme.

"Melalui PKKBMB tahun ini, marilah kita kuatkan tekad untuk memerangi berbagai bentuk rongrongan terhadap Pancasila demi mewujudkan Indonesia Jaya," katanya.

Di sisi lain, Rektor mengatakan, di era industri 4.0, mahasiswa tidak cukup sekadar menjadi mahasiswa, tapi jadilah mahasiswa yang unggul, karena persaingan global telah terbuka lebar sehingga akan bersaing dalam dunia kerja yang bersifat regional dan global.

Oleh karena itu, kata Rektor, dengan mempunyai keunggulan komparatif, para mahasiswa akan mempunyai nilai tambah dalam persaingan di dunia kerja tersebut.

"Untuk mewujudkan itu, UNY memberikan kesempatan dan dukungan yang sangat memadai, tidak hanya melalui perkuliahan, tetapi melalui pusat-pusat kegiatan mahasiswa baik dalam bidang penalaran, olahraga, seni dan bidang khusus lain," katanya.

Pada penerimaan mahasiswa baru (PMB) Tahun Akademik 2019/2020, UNY menerima mahasiswa baru sebanyak 7.754 mahasiswa yang terdiri atas jenjang Diploma IV, S1, S2 dan S3, mereka berasal dari 34 provinsi dan dari luar negeri.