Pemkab : penurunan harga bawang petani pengaruh panen di daerah lain

id Bawang merah

Pemkab : penurunan harga bawang petani pengaruh panen di daerah lain

Petani bawang merah di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan penurunan harga bawang merah petani setempat karena beberapa faktor d iantaranya pengaruh panen komoditas hortikultura itu di sentra bawang merah daerah lain.

"Adanya penurunan harga dari bawang merah ini memang faktornya mekanisme pasar nasional, dan kita memang dipengaruhi juga oleh panen di luar daerah misalnya di Nganjuk dan seterusnya," kata Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan DPPKP Bantul Imawan Eko Handrianto di Bantul, Senin.

Menurut dia, panen bawang merah di sentra-sentra luar Bantul tersebut membuat stok yang melimpah di tingkat petani maupun di pasar secara nasional, sehingga harga jual panen ke pedagang besar terpengaruh, termasuk di tingkat petani bawang merah Bantul yang relatif rendah.

"Panen di luar daerah itu mempengaruhi supply di masyarakat, di pasar karena supplynya over jelas mempengaruhi harga yang ada di kita yang diproduksi oleh sentra-sentra bawang merah yaitu di Sanden, Kretek, Srandakan dan juga di Pundong sebagian," katanya.

Bahkan, kata dia, dari hasil pemantauan harga bawang merah petani dari tim organisasi perangkat daerah (OPD) ini, menyebutkan harganya pada kisaran Rp7.000 per kilogram, bahkan ada yang di bawah harga itu, tentunya lebih rendah dari kondisi normal yang sebesar Rp12.000 per kilogram.

"Langkah-langkah yang bisa kita tangani kita memantau harga, dan sudah dilakukan bersama tim, hasilnya memang beberapa tempat itu harganya di bawah Rp7.000, sementara ada produk dari luar itu harganya mungkin bersaing dan relatif lebih bagus kondisinya," katanya.

"Jadi kendalanya di situ, ada sistem perdagangan di lapangan yang memungkinkan harga bawang merah yang ada di sini menjadi turun, mempengaruhi harga di sini (Bantul) tidak dapat naik," katanya.

Meski demikian, kata dia, instansinya tetap terus mendampingi para petani dalam memproduksi komoditas bawang merah, termasuk padi, jagung dan kedelai agar tetap tersedia secara berkelanjutan, karena sudah menjadi program nasional dalam rangka mendukung ketahanan pangan setidaknya untuk daerah sendiri.

"Kita terus mendampingi petani dalam rangka memproduksi komoditas pangan, karena ini program nasional, dan khusus bawang merah ini kita mengawal untuk produksinya kemudian sampai ke pascapanen maupun panen," katanya.