Bantul (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan harga bawang merah hasil panen petani yang dijual dengan harga murah hanya yang berkualitas rendah akibat faktor cuaca dan serangan hama penyakit.
"Serangan ulat daun menyebabkan sebagian bawang merah kualitasnya rendah, terpaksa petani menjual dengan harga murah ke pedagang untuk dilempar ke pasar konsumsi," kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Bambanh Pin Erwanta di Bantul, Selasa.
Pihaknya sudah mensosialisasikan pola tanam kepada petani bawang merah di wilayah ini agar bisa mendapatkan harga yang pantas saat panen, tetapi pihaknya tidak membantah adanya bawang merah petani yang hanya sekitar Rp5.000 per kilogram, namun dirinya menegaskan bahwa bawang merah tersebut kualitasnya rendah.
Bahkan, panen bawang merah di lahan pantai wilayah Kecamatan Sanden musim tanam ini kurang menggembirakan, dan rendahnya hasil panen dan kualitas bawang merah ditengarai akibat cuaca dingin dan serangan ulat daun yang menyerang tanaman bawang merah di lahan pantai.
"Hasil panen bawang merah dari lahan pantai Sanden sudah tersalur ke pasar Yogyakarta, Solo, Bandung dan kota-kota lain. Karena kualitas yang kurang bagus, bawangnya juga tidak mampu disimpan lama di gudang, pastinya petani rugi," katanya.
Dia menjelaskan, luas lahan bawang merah di wilayah Kabupaten Bantul sekitar 600 hektare tersebar di beberapa kecamatan, dengan paling luas di Kecamatan Kretek seluas 250 hektare, disusul Sanden seluas 200 hektare dan sisanya di wilayah Imogiri yang dikenal dengan bawang merah organik.
"Luas lahan pantai di Sanden sendiri sebenarnya hanya sekitar 15 hektare. Secara pola tanam, jadwal panen di lahan pantai memang lebih duluan, lalu disusul yang di lahan sawah," kata Bambang.
Pihaknya memastikan pertanaman bawang merah di lahan sawah ratusan hektare saat ini dalam kondisi baik, sehingga dia yakin saat panen raya akhir Agustus hingga awal September nanti harganya normal karena kondisi tanamannya memang bagus, tidak seperti yang di lahan pantai.
Menurut dia, petani di wilayahnya sudah menanam bawang merah sejak dulu, bahkan kawasan selatan Bantul seperti Sanden, Kretek, Imogiri dan sebagian Srandakan sudah terkenal sebagai sentra bawang merah, varietas yang ditanam beragam mulai dari Biru Lancor, Lokal Crok Kuning, Super Philip dan varietas Tajuk.
"Kebetulan saat ini informasinya di Nganjuk juga lagi memasuki musim panen raya, lebih dari 3.000 hektare, Brebes dan Kuningan juga panen. Tetapi harganya masih relatif stabil normal. InsyaAllah panen di sini nanti petani mendapat harga yang normal," katanya.
Berita Lainnya
Meski harga melonjak, Indonesia tak impor bawang merah
Kamis, 25 April 2024 13:09 Wib
PSSI protes kinerja wasit Nasrullo Kabirov
Selasa, 16 April 2024 12:29 Wib
BRIN sedang meneliti manfaat abu terbang batu bara guna budidaya bawang merah
Senin, 1 April 2024 15:36 Wib
AS habisi Houthi di Laut Merah
Jumat, 29 Maret 2024 11:38 Wib
Yaman akan terus serang kapal di Laut Merah
Rabu, 20 Maret 2024 4:48 Wib
Bantul sebut ketersediaan bawang merah aman
Jumat, 15 Maret 2024 1:59 Wib
Israel sandera 14 Staf Bulan Sabit Merah Palestina
Rabu, 13 Maret 2024 9:34 Wib
AS-Inggris targetkan serang Houthi di Yaman
Selasa, 5 Maret 2024 9:50 Wib