Sapi mati mendadak terjadi di Gunung Kidul

id Sapi mati,Kasus antraks,Gunung Kidul

Sapi mati mendadak terjadi di Gunung Kidul

Petugas kesehatan hewan mengubur sapi mati mendadak di Desa Bejiharjo, Kabupaten Gunung Kidul. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Seekor sapi mati secara mendadak kembali terjadi di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Selasa (27/8) pagi.

Sapi betina yang mati merupakan ternak milik Sunaryo warga Padukuhan Kulwo, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo.

Kejadian matinya sapi betina di Bejiharjo berawal saat pemilik sapi, Sunaryp pada pukul 05.00 WIB hendak memberi minum, tetapi sapi sudah dalam kondisi roboh. Semula pemilik hanya mengira jika sapinya hanya tidak mau berdiri saja. Saat ditepuk-tepuk tidak ada respon dan dilakukan pengecekan baru diketahui jika sapi sudah dalam kondisi mati.

"Saya kemudian melaporkan kejadian ini kepada kepala dusun untuk dilakukan pemeriksaan secara bersama-sama. Sebenarnya tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan sebelum sapi betina itu mati, penurunan suhu atau napsu gmmakan pun juga tidak terlihat," kata Sunaryo di Gunung Kidul, Selasa.

Petugas Dinas Pertanian dan Pangan, Dokter Hewan dan sejumlah lini terkait telah melakukan pengecekan pada sapi tersebut, saat ini sapi itu juga telah dikubur di lingkungan sekitar.

"Ada laporan dari warga kemudian petugas kesehatan hewan terjun ke lokasi untuk pengecekan," terang Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto saat dikonfirmasi.

Adapun dari dinas dan petugas terkait kemudian melakukan pengecekan kondisi pada tumbuh sapi tersebut. Setelah dilakukan penanganan dan pengecekan, petugas kemudian mengubur bangkai sapi tersebut di lingkungan sekitar.

Bambang mengatakan sapi betina itu berusia sekitar tiga tahun. Petugas telah mengambil sampel darah, suap lubang tubuh, sampel tanah di kandang, dan pakan yang semula diberikan oleh pemilik ternak. Selanjutnya petugas mengirim sampel-sampel tersebut ke laboratorium untuk dilakukan pengecekan.

"Sudah kami tangani, sampel yang diambil dikirim ke BB Veteriner untuk uji laboratorium," tambah dia.

Uji lab yang dimaksud untuk mengetahui penyebab matinya hewan ternak tersebut, apakah karena anthrax atau penyakit dan sebab lainnya. Kejadian ini sendiri, mengingatkan beberapa waktu lalu mengenai sejumlah sapi yang mati lantaran virus anthrax dan penyakit lainnya.

"belum bisa memastikan penyebabnya apa. Hasil uji laboratorium baru dikirim beberapa hari kedepan baru bisa diketahui," kata dia.