Yayasan GPC DIY menyalurkan bantuan air bersih di Bantul (VIDEO)

id Bantuan air bersih

Yayasan GPC DIY menyalurkan bantuan air bersih di Bantul (VIDEO)

Warga di pedukuhan Kajor Kulon, Desa Selopamioro, Imogiri, Bantul, DIY mendapat bantuan air bersih dari Yayasan GPC DIY (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Yayasan Gerakan Pintar, Cerdas Daerah Istimewa Yogyakarta menyalurkan bantuan air bersih di wilayah kekeringan pedukuhan Kajor Kulon, Desa Selopamioro, Kabupaten Bantul, guna membantu masyarakat setempat mendapat air bersih untuk keperluan sehari-hari.

"Ini sebagai bentuk kepedulian kita di saat kemarau, kemarin sudah (membantu air bersih) di Gunung Kidul dan sekarang menyasar ke Bantul," kata Ketua Yayasan Gerakan Pintar, Cerdas (GPC) Syarif Guska Laksana di sela menyalurkan bantuan air bersih di Bantul, Sabtu.

Dia menjelaskan, untuk di wilayah Gunung Kidul, pihaknya sudah menyalurkan sekitar 200 tangki berisi air bersih ke lokasi-lokasi terdampak kekeringan, sedangkan di wilayah Bantul diperkirakan sudah sekitar 50an tangki disalurkan dan akan terus bertambah.

Selain di padukuhan Kajor Kulon, Selopamioro Imogiri Bantul, bantuan air bersih di Bantul juga telah disalurkan ke wilayah Gilangharjo Pandak, Wonolelo Pleret, Dlingo-Dlingo, Muntuk Dlingo, Seloharjo Pundong, Terong Dlingo, dan Mangunan Dlingo.

"Permintaan air bersih dari masyarakat terus berlanjut, jadi setiap permintaan kita data dan kita koordinasikan di daerah mana yang paling dekat, kita bagi per kecamatan, jadi kalau ada permintaan kita masukkan," kata Syarif.

Dia mengatakan, setelah dari Bantul dalam waktu dekat ini yayasan akan menyalurkan bantuan air bersih ke Kabupaten Kulon Progo, DIY.

 


Sementara itu, Dukuh Kajor Kulon Desa Selopamioro Bantul, Juari mengatakan di pedukuhannya ada sebanyak 41 kepala keluarga yang tersebar di tiga rukun tetangga (RT), semua warga di dusunnya sudah mengalami kesulitan air bersih sejak tiga bulan lalu.

"Sudah dialami warga sekitar tiga bulanan, itu karena sumber air debitnya menurun, ada airnya tetapi tidak mencukupi, kalau kering itu tidak, cuma tidak mencukupi kebutuhan," katanya.

Dia mengatakan, keadaan warga yang kesulitan air bersih memang sudah dialami setiap tahun saat musim kemarau, apalagi saat puncak kemarau dampak yang dirasakan makin kering, sehingga warga terpaksa berjalan jauh untuk mengambil air di sumber terdekat atau membeli air.

"Dari tahun kemarin iya (kekeringan) setiap kemarau, tapi ini semakin parah. Saat ini karena air tidak cukup warga ambil ke bawah kurang lebih satu kilometer, ada juga yang beli (air) tangki. Makanya dengan bantuan ini bisa membantu warga," katanya.