Wabup Bantul: pemuda tangguh diperlukan untuk bela Pancasila

id Pemuda Pancasila

Wabup Bantul: pemuda tangguh diperlukan untuk bela Pancasila

Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam acara Musyawarah Cabang Pemuda Pancasila Bantul, DIY. (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Wakil Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih menyatakan pemuda-pemudi Indonesia yang tangguh diperlukan negara termasuk kabupaten ini dalam membela dan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi dasar dalam kehidupan bernegara.

"Dengan melihat tantangan yang sedemikian besar, maka negara perlu hadirnya pemuda-pemudi Indonesia yang tangguh dan sigap dalam membela dan mempertahankan Pancasila, sebagai satu-satunya ideologi bangsa," kata Wabup Halim dalam pembukaan Musyawarah Cabang (Muscab) Pemuda Pancasila Bantul, di Bantul, Minggu.


Karena itu, Wabup Bantul sepakat 100 persen dengan apa yang disampaikan Ketua Pemuda Pancasila Bantul bahwa Pancasila sudah final dan sebagai pemuda-pemudi Indonesia wajib hukumnya mempertahankan Pancasila sampai titik darah penghabisan.

"Tidak bisa dipungkiri bahwa negeri kita diguncang oleh beragam pemikiran ideologi transnasional, mulai dari yang paling kiri sampai yang paling kanan, kita tidak boleh lengah, karena negara ini terlalu mulia untuk dicabik-cabik, terlalu indah untuk dihancurkan," katanya pula.

Menurut Halim, Pemuda Pancasila sebagai pemuda-pemudi punya kewajiban untuk mempertahankan sekuat-kuatnya dari perubahan besar yang bisa mengancam keutuhan bangsa dan negara serta kedaulatan bangsa.

Abdul Halim menjelaskan, saat ini banyak kelompok-kelompok kepentingan yang jika dirunut mereka ini adalah kaki tangan negara-negara asing yang ingin memanfaatkan, mengeksploitasi kekayaan bangsa Indonesia, ingin mengganggu kerukunan dan ingin menorehkan luka bagi keutuhan bangsa.

"Oleh karena itulah bagaimana pemuda pemudi Indonesia ini bisa kita tingkatkan bersama Pemuda Pancasila, kita tingkatkan kesadaran pentingnya mempertahankan ideologi ini," katanya.


Dia mengatakan, karena Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari Pulau Nias sampai Pulau Rote adalah satu entitas kebangsaan yang berdaulat, melindungi seluruh tumpah darahnya dengan perbedaan budaya, suku bangsa, adat istiadat yang terlalu indah untuk dihancurkan oleh ideologi anti-Pancasila.

"Pancasila adalah titik temu bagi seluruh pemikiran kebangsaan kita, titik temu yang menjamin kita ini bisa hidup rukun, baik yang beragama Islam, Katolik, Kristen Hindu, Buddha dan aliran kepercayaan titik temunya adalah Pancasila, jika masing-masing kelompok ingin menang sendiri, tentu akan mengganggu kedamaian kita," katanya.


Dengan demikian, kata dia lagi, dengan mempertahankan Pancasila itu bernilai ibadah, karena kita ingin memuliakan harkat dan martabat kemanusiaan bangsa dan negara Indonesia.

Dia juga mengatakan, Pemuda Pancasila sudah lama lahir dan diketahui oleh masyarakat luas, kiprahnya sudah tidak asing bagi semua bahwa Pemuda Pancasila telah meneguhkan sikapnya sebagai benteng terdepan bagi kejayaan Pancasila.

"Karena itu, perlu komitmen agar tidak mudah goyah, tidak terganggu dan tidak terprovokasi oleh siapa pun, karena itu Pemuda Pancasila harus bisa melindungi bangsa, rakyat kita yang berbeda-beda, dan ini memerlukan pemuda-pemudi yang gagah berani mempertahankan ideologi Pancasila," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024