Pembangunan hidran kampung Yogyakarta selesai awal Desember

id hidran kampung yogyakarta,kota yogyakarta

Pembangunan hidran kampung Yogyakarta selesai awal Desember

Ilustrasi simulasi penanggulangan kebakaran di salah satu kecmaatan di Kota Yogyakarta (Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (ANTARA) - Pembangunan hidran berbasis kampung di sembilan lokasi di Kota Yogyakarta ditargetkan selesai awal Desember, meskipun pembangunan sarana itu di Cokrodirjan baru saja dimulai.

"Di lokasi lain, pembangunan sudah dilakukan beberapa waktu lalu dan sudah berjalan sekitar 50 sampai 60 persen. Untuk di Cokrodirjan memang baru saja dimulai, namun tetap ditargetkan selesai awal Desember. Seluruh pekerjaan dilakukan selama 130 hari kalender," kata Kepala Bidang Pencegahan Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta Isharyanto di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, tidak ada kendala apapun dalam kegiatan pembangunan hidran berbasis kampung karena pengerjaannya sudah disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah.

Jarak ideal antar titik boks hidran diupayakan 50 sampai 60 meter. Di tiap kampung, jumlah boks hidran yang dibangun disesuaikan dengan kebutuhan.

"Ada yang dibangun tiga titik boks, tetapi ada juga yang membutuhkan empat titik boks," katanya.

Tahun ini, pembangunan hidran berbasis kampung dilakukan di antaranya di Kampung Jlagran Kecamatan Kotagede, Kampung Karangwaru Kecamatan Tegalrejo, Kampung Ledok Tukangan Kecamatan Danurejan, Kampung Gemblakan Bawah Kecamatan Danurejan, Kampung Basen Kecamatan Kotagede, dan Kampung Cokrodirjan Kecamatan Danurejan.

Pekerjaan pembangunan hidran berbasis kampung tersebut tidak seluruhnya dilakukan di lokasi yang sama sekali belum memiliki hidran, tetapi juga dilakukan untuk meneruskan pembangunan yang sudah dikerjakan tahun lalu.

Pembangunan hidran berbasis kampung sudah dilakukan sejak 2015, dengan lokasi awal pembangunan di Kampung Pathuk, Kauman, dan Prawirodirjan sebagai percontohan dan kemudian dikembangkan di lokasi lain.

Isharyanto mengatakan, pembangunan hidran berbasis kampung tidak hanya dilakukan oleh Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta saja tetapi juga ada yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta serta dari program penataan kawasan kumuh Kotaku.

Pemilihan lokasi pembangunan hidran berbasis kampung didasarkan pada peta daerah rawan kebakaran di Kota Yogyakarta.

"Selain rawan kebakaran, lokasi tersebut juga padat penduduk dan sulit dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran berukuran besar serta sudah memiliki kepengurusan kampung tangguh bencana," kata Isharyanto.

"Selain membangun fasilitas, kami juga memberikan sosialisasi mengenai upaya mencegah kebakaran. Mudah-mudahan tidak ada kebakaran apapun di lingkungan warga," ia menambahkan.

Ia memastikan, seluruh hidran kampung yang sudah dibangun dalam kondisi baik dan siap dioperasionalkan sewaktu-waktu.

"Jika masyarakat berkeinginan melalukan pelatihan dan simulasi, maka kami siap membantu," katanya.

Pembangunan hidran berbasis kampung rencananya dilanjutkan tahun anggaran 2020. "Perencanaan sudah disusun. Dimungkinkan dilakukan di sembilan lokasi," katanya.

 

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024