Wamena (ANTARA) - Korban tewas akibat kericuhan dalam aksi demo anarkis di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Senin (23/9) bertambah menjadi 30 orang dari data sebelumnya dilaporkan sebanyak 26 orang.
Mewakili pemerintah, Gubernur Papua Lukas Enembe di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, menyampaikan turut berduka cita.
"Data terakhir ada 30 jenazah dan sebagian besar sudah dikirim ke Jayapura," katanya.
Gubernur Lukas mengatakan aksi anarkis itu terjadi tiba-tiba tanpa diketahui pemerintah.
Ia mengatakan siswa-siswa pelaku anarkis dipaksa oleh kelompok tertentu.
"Kejadian tiba-tiba dan memaksa siswa-siswa oleh kelompok yang kami tidak tahu dari mana tetapi mereka memaksa anak-anak sekolah yang masih ulangan untuk melakukan aksi kriminal," katanya.
Ia mengatakan kelompok provokator membakar beberapa siswa yang menolak untuk bergabung dan melakukan aksi kriminal.
Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya mengatakan tidak ada mayat pada penyisiran hari ke tiga.
Kapolres mengatakan ada beberapa orang yang diamankan untuk mendalami aksi kriminal kemarin.
"Sementara kita pendalaman jadi saya belum publikasi. Nanti setelah jelas arahnya, siapa aktornya baru kita publikasi. Yang diamankan sementara tujuh orang," katanya.
Berita Lainnya
RALAT - Menkopolhukam melepas 107 pengungsi kembali ke Wamena
Rabu, 9 Oktober 2019 14:20 Wib
Menkopolhukam melepas 107 pengungsi Wamena pulang ke Makassar
Rabu, 9 Oktober 2019 11:55 Wib
Panglima TNI akan memfasilitasi pengungsi kembali ke Wamena
Rabu, 9 Oktober 2019 11:44 Wib
ACT DIY-Korem/072 Pamungkas bersinergi respons dampak konflik di Wamena
Senin, 7 Oktober 2019 14:51 Wib
Panglima TNI sebut 3.800 pengungsi ada di Wamena
Sabtu, 5 Oktober 2019 15:26 Wib
Mensos: Wamena kondusif, warga jangan eksodus
Jumat, 4 Oktober 2019 12:05 Wib
Hercules TNI AU evakuasi l9.078 pengungsi dari Wamena
Jumat, 4 Oktober 2019 12:03 Wib
Kemkes kirim tenaga medis ke Wamena
Senin, 30 September 2019 20:14 Wib