Bali dinobatkan sebagai Destination of The Year TTG Travel Award

id Bali,destination of the year,bangkok thailand,IT&CMA 2019,kemenpar

Bali dinobatkan sebagai Destination of The Year TTG Travel Award

Sejumlah wisatawan berada di lokasi wisata alam Panelokan kawasan Kintamani, Bangli, Bali, Rabu (25/9/2019). ANTARA FOTO/Anis Efizudin/foc.

Jakarta (ANTARA) - TTG Travel Award 2019 yang berlangsung di Bangkok Convention Center di Central World Bangkok, Thailand menobatkan Bali sebagai Destination of The Year.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Dessy Ruhati dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan penghargaan yang diraih Bali itu menjadi bukti pengakuan dunia internasional tentang pariwisata Indonesia.

"Tahun ini kita mendapat penghargaan Bali sebagai Destination of The Year," kata Dessy Ruhati yang memimpin delegasi Indonesia di pameran dan bursa MICE terbesar di Asia-Pasifik tersebut.

Penghargaan yang diberikan kepada para pemenang dalam acara "30 th Annual TTG Travel Awards 2019" tersebut merupakan rangkaian dari penyelenggaraan pameran dan bursa pariwisata internasional Incentive Travel & Convention Meeting Asia (IT&CMA) 2019 yang berlangsung di tempat yang sama pada 24-26 September 2019.

Indonesia berpartisipasi dalam IT&CMA 2019 dengan menempati booth Nomor C4 seluas 72 meter persegi, di Exhibition Hall Level 22.

Paviliun Indonesia menawarkan berbagai produk wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) unggulan serta layanan informasi pariwisata di antaranya informasi 10 Destinasi Pariwisata Prioritas termasuk di antaranya lima destinasi; Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Likupang yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widido sebagai Destinasi Super Prioritas.

Dessy menjelaskan, tahun lalu Kemenpar mendapat penghargaan di ajang TTG Travel Award 2018 sebagai Best NTO.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Rizky Handayani menambahkan penghargaan itu memberi tiga makna penting, seperti sering disebut oleh Menpar Arief Yahya, sebagai 3C, yakni menaikkan kepercayaan diri sebagai bangsa, mengangkat kredibilitas sebagai negara, dan berfungsi sebagai kalibrasi untuk memotret seberapa hebat Wonderful Indonesia khususnya destinasi Bali yang mendapat banyak penghargaan internasional.

Penghargaan TTG Travel Awards 2019 membagi dalam tiga kategori, yaitu Travel Supplier Awards, Travel Agency Award, dan Outstanding Achievement Award yang kali ini terdiri atas Travel Personality of The Year, Travel Enterpreneur of The Year, Best Travel Marketing Effort, dan Most Sustainable Travel Company.

Kemenpar memfasilitasi 12 pelaku bisnis (industri) pariwisata di bidang konvensi (PCO) untuk tampil di pameran dan bursa MICE IT&CMA 2019. Para pelaku bisnis pariwisata dari Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera Barat, dan Bali tersebut diharapkan sukses mendapat transaksi bisnis dalam sesi B to B (business to business) yang berlangsung di Paviliun Indonesia.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut positif keikutsertaan Indonesia di event pameran dan bursa IT&CMA 2019 dengan menampilkan berbagai produk MICE unggulan.

Menpar menyatakan, MICE mempunyai pasar besar, juga pengeluaran atau rentangannya besar, dan berkelanjutan sehingga menjadi salah satu produk andalan.

Di kancah industri MICE global, Indonesia diwakili Bali, Jakarta, Lombok, Manado, dan beberapa destinasi lain merupakan destinasi MICE kelas dunia karena kerap kali menjadi tuan rumah dalam menyelenggarakan berbagai konvensi internasional.

“Kita promosikan Mandalika di Lombok, NTB yang tahun 2020 akan menjadi tempat penyelenggaraan MotoGP,” kata Arief Yahya.

Daya tarik Indonesia sebagai destinasi MICE tidak hanya karena memiliki fasilitas convention centre atau hall kelas internasional, tapi juga memiliki daya tarik budaya dan alam untuk kegiatan pra and pasca event.

Data International Congress and Convention Association (ICCA) 2015 posisi Indonesia masih berada di ranking 43 dunia dengan memiliki 78 event pertemuan, sedangkan pada 2019 diproyeksikan jumlah event pertemuan internasional di Indonesia meningkat menjadi 119 event.