Pedagang kerja bakti membersihkan pasar meriahkan HUT Kota Yogyakarta

id Kamis pon,pasar tradisional,bersih,kerja bakti, HUT Yogyakarta

Pedagang kerja bakti membersihkan pasar meriahkan HUT Kota Yogyakarta

Suasana di Pasar Lempuyangan yang merupakan satu dari 30 pasar tradisional di Kota Yogyakarta (Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (ANTARA) - Pedagang dari paguyuban seluruh pasar tradisional di Kota Yogyakarta memutuskan memajukan pelaksanaan gerakan Kamis Pon atau membersihkan pasar tradisional satu pekan lebih awal untuk ikut memeriahkan perayaan HUT ke-263 Kota Yogyakarta.

“Seharusnya jadwal Kamis Pon baru digelar pekan depan. Tetapi karena hari ini juga bertepatan dengan agenda kerja bakti massal untuk HUT Kota Yogyakarta, maka kegiatan reresik (bersih-bersih) pasar juga ikut dimajukan,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, Jumat.

Gerakan Kamis Pon atau bersih-bersih pasar tradisional dimulai pada awal 2018 yang dilaksanakan di seluruh pasar tradisional di Kota Yogyakarta yang berjumlah 30 pasar.

Namun, kegiatan tersebut sempat berhenti dan baru digaungkan kembali pada Maret 2019 dimulai dari Pasar Klithikan dan bergulir ke sejumlah pasar tradisional lain sebagai pusat penyelenggaraan termasuk di Pasar Lempuyangan yang menjadi tuan rumah pada penyelenggaraan Kamis Pon kali ini.

“Kami berharap kegiatan ini tetap bisa bergulir secara rutin agar kondisi pasar tradisional di Kota Yogyakarta tetap bersih, sehingga konsumen dan pedagang pun akan merasa nyaman saat berbelanja di pasar tradisional,” kata Yunianto.

Dengan demikian, lanjut Yunianto, slogan pasare resik, atine becik, rejekine apik, sing tuku ora kecelik atau pasarnya bersih, hatinya baik, rezekinya bagus, dan pembeli tidak kecewa bisa benar-benar diwujudkan.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Lempuyangan Kabul Priyana mengatakan gerakan Kamis Pon diikuti oleh seluruh perwakilan paguyuban pedagang pasar tradisional.

“Kegiatan dilakukan tiap 35 hari sekali dan kebetulan hari ini menjadi jatah Pasar Lempuyangan untuk menjadi tuan rumah. Melalui gerakan ini, kami mengajak seluruh pedagang untuk selalu menjaga kebersihan pasar,” kata Kabul.

Menurut dia, kebersihan pasar dan lingkungan di sekitarnya akan membuat konsumen merasa nyaman sehingga tetap memilih untuk berbelanja di pasar tradisional.

Sampai saat ini, lanjut Kabul, masih ada pedagang yang harus setengah dipaksa untuk mengikuti kegiatan Kamis Pon. Di Lempuyangan terdapat sekitar 360 pedagang.

”Namun, kesadaran pedagang untuk menjaga kebersihan pasar, yaitu tidak membuang sampah sembarangan sudah semakin meningkat. Bahkan pedagang pun sudah menyiapkan tempat untuk mengumpulkan sampah,” katanya.

Pasar Lempuyangan, lanjut dia, juga pernah menjuarai lomba kebersihan pasar hingga tingkat nasional. “Prestasi ini harus bisa dipertahankan. Selain menjaga kebersihan, pasar juga dilengkapi dengan penghijauan supaya terlihat asri,” katanya.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024