Realisasi pekerjaan fisik di Yogyakarta triwulan III-2019 capai 61 persen

id Proyek fisik,realisasi,triwulan,Yogyakarta

Realisasi pekerjaan fisik di Yogyakarta triwulan III-2019 capai 61 persen

Salah satu pekerjaan fisik revitalisasi pedestrian di Jalan Sudirman Yogyakarta (Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (ANTARA) - Realisasi pelaksanaan pekerjaan fisik seluruh organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta hingga akhir triwulan tiga 2019 baru mencapai 61,19 persen sehingga perlu optimalisasi pekerjaan agar tercapai 100 persen pada akhir tahun.

“Realisasi pekerjaan fisik memang menunjukkan angka yang kecil. Dari tahun ke tahun, kecenderungan capaian pekerjaan fisik hingga triwulan tiga memang di angka 50 sampai 60 persen,” kata Kepala Bagian Pengendalian dan Pembangunan Setda Kota Yogyakarta Wahyu Handoyo di Yogyakarta, Jumat.

Meskipun realisasi pekerjaan fisik tergolong masih kecil, namun Wahyu menyebut capaian tersebut merupakan capaian yang wajar karena banyak pekerjaan fisik yang baru dilelang atau dikerjakan pada triwulan dua dan triwulan tiga sehingga pekerjaan belum dapat diselesaikan.

Ia optimistis seluruh pekerjaan fisik pada tahun anggaran 2019 bisa diselesaikan tepat waktu pada akhir tahun sehingga realisasi pekerjaan bisa maksimal. “Biasanya, akan terjadi kenaikan yang cukup signifikan pada November atau Desember,” katanya.

Pada tahun 2019 ini, jumlah pekerjaan fisik dari seluruh organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta mencapai 671 pekerjaan. “Rata-rata, pekerjaan fisik harus melalui proses lelang. Perubahan tata kala lelang juga sedikit mempengaruhi realisasi pekerjaan pada tahun ini,” katanya.

Berdasarkan aturan baru, waktu penyelesaian lelang ditetapkan 22 hari hingga 26 hari, sedangkan pada aturan lama ditetapkan 18 hari. Perpanjangan masa lelang disebabkan penghitungan waktu lelang didasarkan pada hari kerja sedangkan pada aturan lama mengacu pada hari kalender.

Pekerjaan yang sudah dilelang dan memiliki pemenang, lanjut Wahyu, seluruhnya sudah berproses termasuk pekerjaan rehabilitasi drainase di Jalan Supomo dan sekitarnya yang tersangkut kasus dugaan korupsi yang kini ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Statusnya masih on going meskipun kondisinya saat ini berhenti. Tetapi, sepanjang belum ada surat resmi untuk menghentikan proyek, maka statusnya masih on going,” katanya.

Sedangkan untuk realisasi kinerja keuangan, Wahyu mengatakan capaian hingga akhir September tercatat 38,8 persen. Capaian tersebut juga tergolong wajar karena biasanya laporan pertanggungjawaban pekerjaan baru diberikan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan.

“Karena banyak pekerjaan yang masih berstatus on going, maka laporan pertanggungjawabannya belum diproses. Masih menunggu selesaikan proyek. Pada akhir tahun akan ada kenaikan kinerja keuangan karena banyak proyek yang mulai dapat diselesaikan,” katanya.

Salah satu OPD yang menangani banyak pekerjaan fisik, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta juga optimistis seluruh pekerjaan selesai tepat waktu.

“Pemantauan terkait perkembangan proyek dilakukan secara rutin. Setiap hari pun bisa dipantau sudah seberapa banyak penyelesaiannya,” kata Kepala DPUPKP Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono.

Beberapa proyek fisik dengan anggaran cukup besar yang berada di bawah kewenangan DPUPKP Kota Yogyakarta di antaranya revitalisasi pedestrian di Jalan Sudirman, revitalisasi Jembatan Muja-muju, serta pekerjaan pembangunan drainase dan perbaikan jalan.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024