Sleman (ANTARA) - Dua pekerja bangunan proyek RSUD Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Suwito Budi Santoso alias Solihin (46) warga Jetis, Caturharjo, Sleman dan Suradal (60) warga Bener, Tegalrejo, Yogyakarta mengalami luka setelah tertimpa talud yang longsor, Rabu.
Keduanya tertimpa talud setinggi tiga meter saat mengerjakan galian pada proyek penguatan talud yang berada di RSUD Sleman.
"Talud ambrol sekitar pukul 10.16 WIB, saat kejadian ada enam orang pekerja. Tiga orang memasang besi dan tiga orang mengerjakan galian," kata saksi mata yang juga rekan sesama pekerja, Wahyu (20) warga Wonosari.
Menurut dia, sebelum talud runtuh, dirinya sempat berhenti menggali. Selang beberapa saat, talud yang berada di sisi timur runtuh dan menimpa dua orang temannya.
"Sebelum talud tersebut runtuh, sudah terdapat retakan," katanya.
Ia mengatakan, korban atas nama Suradal tertimpa material talud sampai batas pahanya. Butuh waktu relatif singkat untuk bisa mengevakuasi Suradal.
"Sepuluh menit sudah bisa dievakuasi," katanya.
Namun, butuh waktu yang cukup lama untuk mengevakuasi Santoso karena tertimpa material hingga punggung dan membuatnya terjebak selama kurang lebih dua jam.
Santoso baru bisa dievakuasi sekitar pukul 12.49 WIB setelah petugas gabungan dari Basarnas, SAR DIY, TRC BPBD, Polisi, TNI dan relawan berhasil menyingkirkan bongkahan batu dari yang menimpa korban.
Proses evakuasi terkendala material reruntuhan dan gagang cangkul yang membuat tumit korban tersangkut.
Safety Officer SAR DIY Kurniawan Adi Wibowo mengatakan, setelah berhasil menyingkirkan beberapa material dan bisa menggeser salah satu kaki korban, tim langsung menarik korban.
"Pertimbangannya kalau kami memindahkan material untuk membebaskan tumit yang tersangkut itu, risikonya justru malah akan tertimbun material yang lain," katanya.
Saat proses evakuasi, Santoso dalam keadaan sadar. Walaupun nampak lemas. Petugas kemudian mencoba berkomunikasi dengan korban dan sempat memberikan makanan dan minuman.
Petugas medis juga langsung memberikan pertolongan berupa cairan infus.
Sementara Plt Direktur RSUD Sleman Joko Hastaryo mengatakan pekerjaan penguatan talud itu sudah berlangsung dua minggu. Targetnya Desember selesai.
"Namun, karena adanya kecelakaan seperti ini kami akan lakukan evaluasi," katanya.
Joko memastikan, jika kedua korban belum dilindungi oleh jaminan kesehatan, RSUD Sleman siap untuk membantu.
"Prinsipnya kami kemanuasian, akan kami bantu urus tapi untuk pertama yang tanggung jawab dari pihak rekanan," katanya.
Berita Lainnya
BPBD Sleman mendirikan posko darurat di lokasi talud longsor
Senin, 22 Januari 2024 4:31 Wib
Legislator mendesak BBWSSO Yogyakarta segera perbaiki talud Sungai Serang
Selasa, 7 Februari 2023 15:14 Wib
Pemkab Sleman meminta keterangan pihak pengembang terkait talut longsor
Jumat, 6 Januari 2023 16:59 Wib
Warga Karang Sumberagung gotong royong membangun talud dengan dana BKK
Senin, 12 Desember 2022 6:58 Wib
Anggota DPRD Kulon Progo meminta BBWSSO bangun talud Sungai Serang
Minggu, 11 Desember 2022 19:06 Wib
Empat orang terluka akibat tertimpa pohon saat hujan deras
Kamis, 11 November 2021 17:55 Wib
Bantul koordinasi penanganan talud sungai yang longsor karena hujan
Senin, 1 November 2021 21:12 Wib
Gunung Kidul akan manfaatkan dana sisa rehab-rekon untuk perbaiki talud
Rabu, 11 November 2020 19:48 Wib