Taman Watu Blencong masuk 28 besar nominasi Desa Wisata Nusantara

id Taman Watu Blencong,Kulon Progo

Taman Watu Blencong masuk 28 besar nominasi Desa Wisata Nusantara

Sendaratari Sugriwo Subali menjadi pertunjukan budaya yang disuguhkan di Taman Watu Blencong, Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Taman Watu Blencong yang dikelola Desa Wisata Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, masuk dalam 28 besar nominasi lomba Desa Wisata Nusantara 2019 yang diselenggarakan Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi.

Desa Jatimulyo adalah satu dari dua desa yang mewakili DIY dalam Lomba Desa Wisata Nusantara 2019 yang diikuti oleh 158 desa di seluruh Indonesia dan saat ini telah diseleksi hingga tersisa 28 desa.

"Lomba Desa Wisata Nusantara 2019 menjadi pendorong semangat bagi Desa Jatimulyo dan desa lainnya di Kabupaten Kulon Progo untuk lebih mengembangkan potensi wisata yang ada di desa," kata Staf Ahli Bupati Bidang Kesejahteraan Rakyat dan SDM Kulon Progo, Bambang Sutrisno dalam sambutanya dalam Penilaian Lomba Desa Wisata Nusantara dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI di Taman Watu Blencong, Kulon Progo, Kamis.

Ia mengatakan, Pemkab Kulon Progo melalui Dinas Pariwisata akan mengembangkan pariwisata dengan melibatkan pemerintah desa, BUMDesa, pokdarwis, dan semua elemen masyarakat, sehingga tercipta pemberdayaan masyarakat yang akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa itu sendiri.

"Masyarakat desa diberdayakan sebagai pelaku dan bukan hanya penonton di desanya sendiri,” kata Bambang.

Sementara itu, perwakilan tim verifikasi lomba Desa Wisata Nusantara Epi Lugiarti mengatakan Lomba Desa Wisata Nusantara 2019 baru dilaksanakan satu kali karena sesuai dengan janji Presiden yang akan membuat desa wisata di setiap daerah agar nantinya desa-desa tersebut bisa maju, mandiri dan sejahtera.

"Desa wisata adalah bagian upaya untuk memajukan desa, dan menyejahterakan masyarakat desa. Tujuannya adalah membentuk desa maju, mandiri dan sejahtera" kata Epi Lugiarti.