Kemendag sebut kayu ringan potensi ekspor besar bagi Indonesia

id kemendag,kayu ringan,peluang ekspor

Kemendag sebut kayu ringan potensi ekspor besar bagi Indonesia

Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Republik Marolop Nainggolan saat pembukaan ILCF ke-4 di Grha Instiper Yogyakarta (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Yogyakarta (ANTARA) - Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Marolop Nainggolan mengatakan kayu ringan merupakan material yang mempunyai potensi ekspor besar bagi Indonesia, terutama ke negara-negara di Eropa.

"Tugas kami dari Kemendag salah satunya kembangkan produk ekspor kita. Kami melihat salah satu yang potensinya besar adalah kayu ringan," kata Marolop disela acara pembukaan Indonesian Lightwood Cooperation Forum (ILCF) ke-4 di Grha Insitut Pertanian (Instiper) Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, potensi ekspor kayu ringan tersebut dilihat dari apa yang pernah disampaikan mitra industri kayu ringan dari Jerman dan Belanda yang telah menghitung potensi pasar di Eropa dan negara-negara maju lainnya, bahwa Indonesia bisa memenuhi permintaan itu.

"Dan pemerintah telah pula menetapkan bahwa produk kayu menjadi salah satu produk yang potensial untuk kita ekspor untuk menjadi tulang punggung dari perekonomian kita di masa mendatang," kata Marolop Nainggolan.

Oleh karena itu, kata Marolop, forum internasional yang membahas potensi pengembangan industri kayu ringan dunia pada kali ini sangat tepat, dan tentunya yang paling perlu dilakukan saat ini adalah mencari produk akhir, yang mungkin tidak hanya sekadar dijual, tapi lebih ke arah teknik pengolahan lebih baik.

Dia mengatakan sejak 2015 Kemendag telah mendukung kegiatan ILCF pertama di Kemayoran Jakarta dan terus berlanjut hingga di Instiper. Bahkan pada ILCF kali ini dinilai yang paling maju karena melibatkan sebagian besar stakeholder sekitar dan para akademisi dari perguruan tinggi ternama.

"Kami berharap kehadiran dari akademisi kita memberikan dampak yang lebih bagus lagi di masa depan, bagaimanapun kalau tidak ada kolaborasi antara sekolah dengan industri, saya kira tidak akan maju. Pasar maunya apa? harusnya sekolah siapkan SDM yang sesuai," kata Marolop.

Sementara itu, Rektor Instiper Yogyakarta Harsawardana mengatakan kayu ringan merupakan material yang memiliki potensi luar biasa ke depannya. Sedangkan Indonesia sendiri merupakan satu negara yang memproduksi dan mengekspor plywood dan blockboard terbesar di dunia.

Menurut dia, jenis kayu ringan seperti sengon dan jabon tersedia dengan melimpah di wilayah Indonesia. Pertumbuhannya yang cepat membuat ketersediaan kayu ini cukup melimpah untuk dapat diolah menjadi berbagai produk turunannya.

"Dengan inovasi produk turunan kayu ringan membuka peluang untuk perkembangan pasar baru dan dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia," kata  Harsawardana.

Oleh karena itu, kata dia, sinergi dengan berbagai pihak dalam memanfaatkan jenis material lain dengan jenis kayu ringan serta pemanfaatan teknik pengolahan kayu untuk menghasilkan produk sangat diperlukan, apalagi produk inovasi kayu ringan Indonesia telah banyak masuk ke negara Eropa.