Demokrat Bantul membuka peluang komunikasi parpol lain terkait pilkada

id Demokrat Bantul

Demokrat Bantul membuka peluang komunikasi parpol lain terkait pilkada

Ketua DPC Partai Demokrat Bantul Nur Rakhmat disela pengajian akbar di Karanggede, Guwosari, Pajangan, Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuka peluang melakukan komunikasi dengan partai politik lain terkait pengusungan pasangan calon bupati dan wakil bupati pada Pemilihan Kepala Daerah Bantul 2020.

"Bupati yang kita undang pada pengajian akbar Selasa (29/10) malam berkapasitas sebagai bupati, dan memang tidak bisa lepas sebagai Ketua Partai Gerindra, dan kita sebagai pengurus Partai Demokrat tentu membuka peluang komunikasi kepada siapa saja terkait pilkada," kata Ketua DPC Partai Demokrat Bantul Nur Rakhmat di Bantul, Rabu.

Pada Selasa (29/10) malam, Nur Rakhmat selaku kepanjangan dari aspirasi masyarakat mengadakan halaqah atau pengajian akbar bekerja sama dengan Pemda Bantul. Mantan anggota DPRD Bantul periode 2014-2019 itu menyebut ada sekitar 1.500 orang yang hadir pengajian bersama Bupati Bantul.

"Dan pada waktu yang lain kita telah ada program wayangan yang kita undang wakil bupati (Abdul Halim Muslih) dan kebetulan juga beliau Ketua PKB, dan bukan tidak mungkin ke depan kita bersama mengadakan kegiatan dengan ketua partai politik (parpol) yang lain," katanya.

Sedangkan terkait dengan sikap Partai Demokrat Bantul pada pilkada, dia mengatakan sudah ada kesepakatan di internal partai untuk ikut berkontribusi dalam memunculkan beberapa nama dan sudah mengerucut pada satu nama untuk diusung pada pilkada.

"Dan nanti Demokrat melihat konstelasi yang ada dan dimungkinkan nanti ada tiga pasangan calon, tentu nanti di situ Demokrat bisa ambil peran dari salah satu pasangan calon, oleh karena itu pada kesempatan lain selalu komunikasi politik dengan semua partai," katanya.

Terkait dengan mengusung paslon sendiri dengan berkoalisi dengan parpol lain, kata dia, sangat memungkinkan, namun pihaknya menyerahkan kepada dinamika politik yang berkembang, sebab segala kemungkinan dalam politik bisa terjadi.

"Karena politik kita ketahui dinamis sekali dan itu masih panjang, sementara tahapan pendaftaran di KPU masih antara Maret-April, tentu nanti tidak serta merta yang kemarin isunya si A dan si B, tapi nyatanya belum juga mengerucut, nanti kepastian itu akan terjadi, jadi kemungkinan-kemungkinan itu ada," katanya.

Dia menyebut ada kemungkinan tiga paslon yang berkontestasi pada Pilkada Bantul karena selain dari dua paslon yaitu Bupati dan Wakil Bupati yang dikabarkan akan maju sendiri-sendiri, juga paslon yang diusung dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, sebagai parpol peraih kursi terbanyak di Bantul.

"PDI Perjuangan sangat mungkin sekali mempunyai pasangan sendiri, sehingga kami bisa berkomunikasi dengan kemungkinan tiga calon ini. Namun kita juga realistis, karena secara kepartaian kita dapat dua kursi, tentu kita berpikir yang realistis saja," katanya.