Kontes kicau burung di Bantul menggerakkan ekonomi masyarakat

id Nur Rakhmat

Kontes kicau burung di Bantul menggerakkan ekonomi masyarakat

Politikus yang juga mantan Anggota DPRD Bantul Nur Rakhmat (mengenakan topi) dan Anggota DPRD Ronny Wijaya di sela membuka kontes kicau burung Nur JP Cup di Pasar Unggas Pleret Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Kontes kicau burung Nur JP Cup yang diselenggarakan mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta di kawasan Pasar Unggas Pleret bertujuan menggerakkan ekonomi masyarakat khususnya pecinta burung di wilayah itu.

"Kegiatan ini dalam rangka kita menggerakkan ekonomi masyarakat, jadi saya selaku pimpinan organisasi politik di Bantul dan tentu dengan Ronny Wijaya (Anggota DPRD) bertanggung jawab terhadap peningkatan taraf ekonomi masyarakat," kata Nur Rakhmat JP di sela membuka kontes kicau burung Nur JP Cup di Pasar Unggas Pleret Bantul, Minggu.

Anggota DPRD Bantul periode 2014-2019 dari Partai Demokrat yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) partai politik tersebut mengatakan, untuk itu kegiatan kontes kicau burung tersebut diharapkan menjadi satu kegiatan yang bisa memancing untuk menumbuhkan kegiatan-kegiatan ekonomi.

"Dengan adanya event Nur JP Cup kicau burung ini terbukti telah menarik peserta dari berbagai luar daerah, seperti Kediri, Temanggung dan sebagainya. Ini tentu akan menumbuhkan banyak pedagang kecil, kemudian juga dampak lain seperti kegiatan parkir menjadi ramai," katanya.

Dia mengatakan kegiatan kontes kicau burung yang diadakan politikus Bantul ini baru pertama kali, karena itu juga akan menjadi pertimbangan untuk digelar rutin setiap waktu tertentu, bahkan event lain yang berpotensi bisa menggerakkan ekonomi masyarakat juga akan digelar.

"Ini baru pertama kali kita adakan, dan kita fokus nanti ke berbagai daerah dan akan mencari berbagai peluang-peluang yang ada untuk gerakkan ekonomi masyarakat, kemarin saya beserta Ronny adakan event bola voli piala Nur JP, ke depan akan ada event-event yang lain," katanya.

Ia juga menambahkan, menyadari bahwa kalau memang berusaha mengadakan event yang sifatnya besar itu ada suatu kendala, untuk itu kegiatan ini diyakininya sebagai inisiatif untuk menggerakkan perekonomian masyarakat yang paling kecil.

Dia mengatakan, dipilihnya kontes burung ini karena dia melihat potensi pada sektor tersebut di Bantul sangat menjanjikan, sebab menurutnya akan ada peternak-peternak burung yang melatih piaraannya untuk perekonomian juga, apalagi ternak burung murai, cucak rowo sekarang ini merupakan burung unggulan.

"Ini satu peluang di samping untuk penghasilan dan hobi. Untuk peserta kontes ini sekitar 800 sampai 1.000 peserta yang sebagian besar dari Bantul dan sekitarnya, dan ada yang dari luar daerah. Bahkan saya berusaha lambat laun akan mencintai burung," katanya.