Bantul imbau masyarakat tingkatkan kewaspadaan DBD saat musim hujan

id Demam berdarah,musim hujan

Bantul imbau masyarakat tingkatkan kewaspadaan DBD saat musim hujan

Ilustrasi -Pasien anak demam berdarah (Foto ANTARA)

Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat mewaspadai potensi penularan demam berdarah dengue ketika musim hujan yang diprediksi akan terjadi mulai pertengahan November 2019.

"Terkait dengan potensi demam berdarah dengue (DBD) secara teoritis nanti musim hujan memang akan terjadi lonjakan, karena di sana sini banyak genangan air yang menjadi sarang nyamuk," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinkes Bantul Fauzan di Bantul, Senin.

Untuk itu, kata dia, semua masyarakat diminta untuk selalu memerhatikan kondisi lingkungan sekitar tempat tinggal agar tidak ada genangan air yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Selain itu juga menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)

"Masyarakat diminta untuk selalu optimalkan kegiatan PSN, sebab demam berdarah kasusnya bisa melonjak gara-gara itu (sarang nyamuk), karena itu harapan kita jangan sampai atau ada tempat perindukan nyamuk di sekitar kita, mari kita gerakkan PSN," katanya.

Fauzan mengatakan, bahkan gerakan PSN harus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat baik dari tingkat rumah tangga, kelurahan sampai ke tingkat kecamatan, kegiatan PSN juga bisa dilakukan secara komprehensif bersama-sama.

"Dan biasanya itu ada dari mitra kerja Dinkes yaitu di puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) sudah dikoordinir Pak Camat untuk turun ke bawah melihat lokasi pemantauan langsung jentik-jentik nyamuk dan membantu penanganannya," katanya.

Dia juga mengatakan, untuk potensi penyakit yang diwaspadai saat musim pancaroba atau peralihan musim dari kemarau ke hujan seperti sekarang ini adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang biasanya disertai dengan gejala batuk, panas, flu atau kadang-kadang gangguan pencernaan.

Menurut dia, bahkan gangguan pencernaan seperti mual, muntah ataupun diare karena kurangnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar rentan dan berpotensi menyerang manusia pada musim yang terkadang hujan lebat dan cuaca sangat panas yang dialami sekarang ini.

"Makanya masyarakat termasuk kita semua harus menyiapkan diri dengan selalu menjaga kebersihan, karena sebetulnya penyakit itu bisa dicegah asal kita menjalankan prinsip PHBS atau perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.