Inggris sasar lima fokus utama program pendidikan kejuruan di Indonesia

id inggris indonesia,dubes inggris,owen jenkins,skills for prosperity,pendidikan tinggi kejuruan

Inggris sasar lima fokus utama program pendidikan kejuruan di Indonesia

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins menyampaikan pernyataan pers usai peluncuran program “Skills for Prosperity” di Jakarta, Selasa (5/11/2019). (ANTARA/Suwanti)

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Inggris menyasar lima fokus utama dalam penerapan program bantuan dana pendidikan tinggi kejuruan (politeknik) bertajuk “Skills for Prosperity” di bidang kemaritiman yang diberikan kepada Indonesia.

Kelima fokus tersebut dijabarkan oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins, dalam peluncuran program senilai 80 juta poundsterling (sekitar Rp145 miliar) itu di Jakarta pada Selasa.

“Pertama-tama kita harus mengetahui kurikulum sektor maritim, berbagai ketrampilan, yang dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk abad 21 ini,” ujar Dubes Jenkins.

Kemudian, Jenkins menambahkan, sasaran berikutnya adalah kepemimpinan dan kualitas pengajaran dari para pengajar agar kurikulum yang telah dirancang itu bisa disampaikan kepada mahasiswa dengan baik.

Poin ketiga mengenai informasi kebutuhan pasar ketenagakerjaan lulusan politeknik maritim di lapangan, dan hal itu berkaitan dengan poin keempat, yaitu kerja sama yang kuat antara akademisi dengan profesional.

"Terakhir, yang paling penting bagi saya adalah kita harus memastikan program ini secara spesifik menyentuh kelompok marginal, memberi kesempatan pada masyarakat berpenghasilan rendah untuk ikut serta dalam bidang kemaritiman,” kata Jenkins.

Program "Skills for Prosperity" dilaksanakan dengan skema kerja sama antarpemerintah yang difasilitasi oleh Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Indonesia.

Namun, program itu akan diterapkan langsung untuk institusi pendidikan tinggi dan industri terkait melalui badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di bidang ketenagakerjaan, yakni Organisasi Buruh Internasional (ILO).

Pemerintah Inggris mengharapkan program “Skills for Prosperity” yang dirancang selama 2,5 tahun belakangan dan direncanakan untuk periode 2019-2023 itu bisa menjadi proyek jangka panjang yang memberikan dampak jangka panjang pula.

Salah satu dampak yang disebut oleh Dubes Jenkins adalah peningkatan konektivitas antarpulau, khususnya yang melalui lima pelabuhan laut utama di Indonesia, di masa yang akan datang.

“Kami tidak bisa mengubah segalanya dalam empat tahun saja, sehingga yang ingin kami capai adalah memastikan bahwa ada peningkatan pada kelima fokus utama tersebut,” ujar dia.