Bantul (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memamerkan produk-produk unggulan petani setempat pada peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) tingkat nasional Tahun 2019 yang dipusatkan di Kendari, Sulawesi Tenggara.
"Peringatan Hari Pangan Sedunia tahun ini dipusatkan di Kota Kendari, di mana kami selain berpartisipasi dalam seremonial dan upacara juga ikut pameran, yang kami keluarkan di pameran adalah produk-produk unggulan dari petani kami," kata Sekretaris Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Bambang Pin Erwanto di Bantul, Rabu.
Menurut dia, produk-produk dari petani Bantul yang dipamerkan dalam kegiatan Hari Pangan Sedunia di Kota Kendari selama tiga hari sejak 2 sampai 4 November 2019 itu bergabung dengan stan DIY yang di dalamnya terdapat produk dari kabupaten lainnya dan kota di provinsi tersebut.
Produk Bantul yang dipamerkan contohnya seperti 'wedang uwuh' atau minuman tradisional khas Imogiri Bantul dari rempah-rempah, camilan dari pisang, produk umbi-umbian, Beras Bantul Asli, beras merah, beras hitam dan produk herbal dari para petani.
"Jadi banyak sekali yang kami bawa kemarin, dan Alhamdulillah bisa laris dibeli para pengunjung stan, karena selama pagi siang malam laporan dari penjaga stan semua diminati para pengunjung. Jadi dalam stan DIY itu ada Bantul, Gunung Kidul dan lainnya," katanya.
Dia mengatakan, untuk peringatan Hari Pangan Sedunia tingkat kabupaten, pihaknya tidak mengadakan kegiatan seperti yang diagendakan pada tahun-tahun sebelumnya yang dikemas dalam pameran produk unggulan pertanian Bantul dengan melibatkan semua Balai Penyuluh Pertanian (BPP) semua kecamatan.
"Tidak ada (kegiatan di Bantul), namun kita berkolaborasi dengan provinsi DIY untuk bersama-sama di stan DIY bersama dengan kabupaten lain, di sana semua provinsi mengeluarkan, jadi ada stan 34 provinsi dan Sulawesi Tenggara sebagai tuan rumah," katanya.
Dia menjelaskan, peringatan Hari Pangan Sedunia yang diperingati tiap 2 November berawal dari keprihatinan dari WHO (World Health Organization) bahwa masih ada kelaparan yang dialami penduduk di belahan bumi, sehingga perlu ada upaya atau bagaimana mengatasi keadaan itu dengan kebijakan-kebijakan.
"Salah satu untuk kebijakan tentang pangan itu maka WHO mencetuskan Hari Pangan Sedunia, dan pada 2019 ini sudah diperingati ke-39," katanya.
Berita Lainnya
Gunungkidul optimalisasi sektor pertanian turunkan kemiskinan
Jumat, 19 April 2024 14:02 Wib
Tanaman padi seluas 570 hektare di Kulon Progo diasuransikan
Kamis, 18 April 2024 14:43 Wib
Kementan: Listrik masuk sawah untuk optimalkan pompanisasi
Senin, 15 April 2024 6:14 Wib
Tangani efek El Nino, pemerintah intensifkan pompanisasi
Kamis, 11 April 2024 14:03 Wib
Dinas Pertanian Kulon Progo awasi pangan asal hewan di Pasar Bendungan
Senin, 8 April 2024 16:22 Wib
Pengamat UGM: Pekerjaan di sektor pertanian perlu perhatian lebih besar
Jumat, 5 April 2024 22:49 Wib
Dinas Pertanian Gunungkidul beri bantuan alat pertanian pada petani
Senin, 1 April 2024 13:16 Wib
Alokasi pupuk Rp54 triliun mewujudkan swasembada pangan RI
Minggu, 31 Maret 2024 5:53 Wib