Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong pelaku usaha pariwisata dalam meningkatkan investasinya harus berinovasi, sehingga ada mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kulon Progo Agung Kurniawan di Kulon Progo, Kamis, mengatakan pelaku usaha pariwisata bisa menciptakan produk-produk daerah yang bisa menjadi cendera mata dari Kulon Progo yang mempunyai branding di mata nasional sehingga bisa untuk dibawa ke daerah masing-masing.
"Jangan menjadi penonton di daerah sendiri tapi menjadi bagian dari pelaku," kata Agung Kurniawan.
Ia juga berharap Dinas Pariwisata bergerak cepat menangkap peluang pembangunan Bandara Internasional Yogyakata dan KSPN Borobudur, khususnya pengembangan pariwisata di wilayah Bukit Menoreh.
Saat ini, pemerintah pusat mengembangkan balai ekonomi desa (Balkondes) di wilayah Jateng. Kulon Progo sebagai penyangga KSPN Borobudur memiliki potensi menjadi pusat pengembangan balkondes, yakni di Kecamatan Samigaluh dan Kalibawang.
Saat ini, pemerintah pusat baru fokus pengembangan balai ekonomi desa (balkondes) di Magelang (Jawa Tengah) yang menjadi pusat atau kawasan terdekat dari Borobudur.
Di Kulon Progo ada dua desa yang menjadi kawasan penyangga Kawasan Strategis Pembangunan Nasional (KSPN) Borobudur, yakni Bajaroya (Kalibawang) dan Pagerharjo (Samigaluh).
"Kami berharap pemerintah pusat juga memberikan perhatian terhadap kawasan penyangga KSPN Borobudur. Balkondes akan berdampak pada percepatan masuknya investasi di sektor pariwisata," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Niken Probo Laras mengatakan tujuan pariwisata di Kulon Progo saat ini adalah meningkatkan jumlah kunjungan wisata baik domestik maupun mancanegara, meningkatkan lama tinggal wisatawan (Length of stay), meningkatkan volume belanja wisatawan (tourist expenditure) serta meningkatkan investasi dan perdagangan.
Untuk peluang investasi dalam bidang kepariwisataan, Kulon Progo merupakan daerah yang kaya akan destinasi wisata, misalnya peluang investasi Temon Aerotropolis District, Mangrove Pasir Mendhit, Glagah, Desa Wisata kalibiru, Desa Wisata Sermo, Desa Wisata Nglinggo, Desa Tritis Ngargosari dan masih banyak lagi.
Niken mengatakan di sektor pariwisata, peluang investasi bisa terwujud dengan adanya kerjasama para investor yang didorong untuk berinvestasi dalam kemitraan dengan pemerintah daerah misalnya melalui kerja sama Bangun, Operasikan, dan Transfer (BOT), Joint Venture serta bentuk kerja sama lain yang disepakati.
"Hal ini bertujuan aea kesinambungan investasi di Kulon Progo dalam sektor pariwisata semakin meningkat, seiring dengan dibangunnya Bandara Internasional Yogyakarta dan bedah menoreh," katanya.
Berita Lainnya
Sleman serahkan bantuan ternak untuk pengembangan usaha BUMKal
Sabtu, 6 April 2024 20:06 Wib
Dispar Sleman mewajibkan pelaku usaha wisata kelola sampah dan limbah
Kamis, 4 April 2024 13:26 Wib
Kulon Progo bentuk tim awasi usaha jasa pariwisata selama libur Lebaran
Rabu, 3 April 2024 10:30 Wib
Aceh Ramadhan Festival 2024 gaet wisatawan, ungkap Sandiaga
Selasa, 2 April 2024 4:58 Wib
Kiprah perempuan Indonesia di dunia politik harus meningkat
Minggu, 31 Maret 2024 5:21 Wib
Sektor perfilman memberi dampak positif peluang usaha di Indonesia
Minggu, 31 Maret 2024 5:07 Wib
PPN 12 persen tak munculkan gejolak usaha parekraf RI
Rabu, 27 Maret 2024 14:01 Wib
Grab terima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
Rabu, 27 Maret 2024 0:33 Wib