Kunjungan wisatawan ke Gunung Kidul capai 2.525.202 orang

id kunjungan wisatawan ,Gunung Kidul

Kunjungan wisatawan ke Gunung Kidul capai 2.525.202 orang

Matahari terbenam Pantai Ngobaran di Kabupaten Gunung Kidul. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Realisasi kunjungan jumlah wisatawan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dari Januari hingga November baru mencapai 2.525.202 orang dari target 3.773.500 orang.

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan target kunjungan wisatawan tahun ini sangat tinggi dibandingkan 2018 sebesar 3,5 juta orang dan teralisasi 3,04 juta orang,

"Tidak dipungkiri saat ini jumlah kunjungan wisatawan belum mencapai target. Namun, kami optimistis target tersebut bisa tercapai hingga tutup tahun," kata Hary.

Ia mengatakan jumlah pendapatan realisasinya mencapai Rp19,27 miliar dari target Rp27,823 miliar. Itu artinya, agar sasaran PAD terpenuhi harus ada tambahan pendapatan dalam jangka waktu kurang dari dua bulan.

"Dispar tidak membuat target khusus bagi kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisatawan Nusantara. Dispar fokus mencapai target kunjungan secara keseluruhan," katanya.

Menurut dia, beberapa destinasi wisata, khususnya yang baru, masih banyak belum melaporkan jumlah kunjungan. Untuk meningkatkan minat wisatawan di Gunung Kidul,  pihaknya rutin melakukan promosi melalui berbagai kegiatan, media massa, dan media sosial.

”Dua tahun ini kami menyelenggarakan berbagai ajang bertaraf regional. Termasuk kegiatan di objek wisata,” kata Hary.

Wisata pantai di Gunung Kidul menjadi penyumbang terbesar, kata dia, baik penghasilan maupun jumlah pengunjung yang mencapai 90 persen. Disusul wisata minat khusus seperti Gua Pindul, Air Terjun Sri Getuk, Gunung Api Purba Nglanggeran, Puncak 4G, Green Village, dan Embung Batara Sriten.

Ketua DPRD Gunung Kidul Endah Subekti Kuntariningsih menilai Pemkab Gunung Kidul kurang kreatif, karena masih mengandalkan pemasukan dari retribusi.

"Seharusnya retribusi dari lokasi wisata tidak menjadi andalan lagi, tetapi idealnya sudah mengejar target pajak,” katanya.