Gunung Kidul akan bentuk enam desa tangguh bencana

id desa tangguh bencana,Gunung Kidul

Gunung Kidul akan bentuk enam desa tangguh bencana

Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul. (Foto ANTARA/Sutarmi)

potensi bencana di Gunung Kidul sangat kompleks, mulai dari kekeringan, tanah longsor, banjir dan pohon tumbang.
Gunung Kidul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akan membentuk enam desa tangguh bencana pada 2020 supaya masyarakat sigap menghadapi potensi bencana yang menerjang di wilayah tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul, Edy Basuki di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan potensi bencana di Gunung Kidul sangat kompleks, mulai dari kekeringan, tanah longsor, banjir dan pohon tumbang.

"Kami berkomitmen untuk memperluas jaringan desa tangguh bencana di wilayah Gunung Kidul. Program ini sebagai bagian dari kesiapsiagaan kebencanaan ke masyarakat," tambah Edy.

Ia mengemukakan total desa tangguh bencana di Gunung Kidul sebanyak 56 desa dari 144 desa. Jumlah tersebut masih sangat sedikit dibanding dengan potensi kebencanaan yang ada.

Tahun ini sudah ada 56 desa, sembilan diantaranya dibangun di 2019. Kedelapan desa ini diantaranya Songbanyu; Jepitu; Karangawen; Watusigar; Giricahyo. Sedangkan empat desa lainnya meliputi Siraman, Serut, Bejiharjo dan Beji.

"Rencananya di tahun depan, jaringan desa tangguh bencana akan ditambah enam desa. Tapi untuk kepastian desa masih harus dikoordinasikan dengan BPBD provinsi,” katanya.

Baca juga: Pemkab Gunung Kidul bangun mal pelayanan publik di Terminal Dhaksinarga

Menurut Edy, perluasan jaringan akan terus dilakukan karena sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan tentang kesiapsiagan bencana, mulai dari antisipasi hingga penanganan pada saat terjadi musibah.

Diharapkan dengan berbagai pelatihan, masyarakat bisa mengerti terkait dengan mitigasi kebencanaan sehingga dapat melakukan respon yang cepat agar kerugian pada saat musibah bisa ditekan.

"Kami tidak tahu kapan terjadi bencana sehingga yang bisa dilakukan dengan antisipasi melalui mitigasi,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Gunung Kidul, Surisdiyanto mengatakan upaya kesiapsiaaan terus dilakukan agar dampak bencana dapat dikurangi. TRC siap membantu masyarakat pada saat terjadi musibah.

"Tim TRC selalu siap dan akan datang saat dibutuhkan untuk evakuasi masalah kebencanaan,” tambahnya.
Baca juga: Anggaran distribusi air bersih BPBD Gunung Kidul habis