Kades Sleman diminta tak sebarkan data proyek tol hindari spekulan

id Jalan tol Yogyakarta-Solo,Kabupaten Sleman,Sleman,Jalan tol

Kades Sleman diminta tak sebarkan data proyek tol hindari spekulan

Ilustrasi ruas jalan tol. ANTARA/M Razi Rahman

data yang diberikan sudah final dan tidak akan ada perubahan, yakni ada 2.906 bidang terdampak untuk Tol Yogyakarta-Solo.
Sleman (ANTARA) - Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta meminta seluruh kepala desa di Kabupaten Sleman yang telah menerima data pasti tentang  rencana kawasan yang akan terdampak proyek Jalan Tol Yogyakarta-Solo untuk tidak menggandakan dan menyebarkannya untuk menghindari permainan spekulan tanah.

"Kami telah memberikan kepada kepala desa (Kades) data hasil pemetaan yang dilakukan oleh tim persiapan yakni berupa dokumen berisi jumlah bidang yang terdampak dan objek rumah atau lahan terdampak serta trase," kata Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Krido Suprayitno sesuai sosialisasi di Sleman, Senin.

Menurut dia, data yang diberikan sudah final dan tidak akan ada perubahan, yakni ada 2.906 bidang terdampak untuk Tol Yogyakarta-Solo.

"Desa ini nanti jadi PJ sosialisasi di lapangan, termasuk menyampaikan data akurat ke masyarakat, sehingga data ini mohon untuk dipertanggungjawabkan masing-masing desa," katanya.

Baca juga: Proyek Tol Yogyakarta-Solo akan menelan investasi Rp25 triliun

Ia meminta para kades tidak menggandakan dokumen yang diberikan untuk menghindari spekulan tanah.

"Kami optimistis dokumen itu tidak akan bocor. Kecuali ada yang tidak bertanggung jawab," katanya.

Sosialisasi kepada warga yang terdampak tol Yogyakarta-Solo akan dilakukan mulai Desember 2019 hingga Januari 2019.

Sosialisasi dimulai di Desa Bokoharjo (Prambanan) sebanyak dua kali. Di Kecamatan Kalasan yakni Desa Tamanmartani sebanyak dua kali, Selomartani sebanyak dua kali, Tirtomartani sebanyak tiga kali, dan Tamanmartani sebanyak enam kali.

Sementara itu di Kecamatan Depok, yakni Desa Condongcatur dan Caturtunggal sebanyak tiga kali dengan mekanisme sosialisasi secara digabung.

Desa Maguwoharjo dilakukan sosialisasi tiga kali. Di Kecamatan Ngaglik hanya Desa Sariharjo yang terkena dampak, nantinya ada satu sosialisasi yang digabung dengan Desa Sinduadi.

Baca juga: Sleman usulkan rest area Tol Yogyakarta-Solo di Purwomartani

Empat desa di Kecamatan Mlati yakni Desa Tlogoadi dilakukan sosialisasi sebanyak dua kali, Tirtoadi sosialisasi sebanyak lima kali, Sinduadi dilakukan dua kali dan Sendangadi satu kali sosialisasi. Kecamatan Gamping akan dilakukan sosialisasi satu kali di Desa Trihanggo.

"Saat di masyarakat akan menyampaikan trase, lokasi yang sudah pasti, bentangan konstruksi, dokumen perencanaan," katanya.

Krido turut meminta masyarakat mempersiapkan dokumen kepemilikan tanah seperti letter C, SHM atau IMB.

"Semua ada perhitungannya termasuk jika itu bangunan usaha dan jangka waktu bangunan," katanya.

 
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024