Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memprediksi ada empat desa dari 56 desa yang menyelenggarakan Pemilihan Kepala Desa serentak 23 November 2019 berpotensi terjadi konflik kepentingan.
Kasi Bina Administrasi dan Perangkat Desa Dinas Pemerdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3AKBPMD) Gunung Kidul Kriswantoro di Gunung Kidul, Senin, mengatakan tiga desa yang berpotensi konflik, yakni Desa Kepek (Kecamatan Wonosari), Desa Songbanyu (Kecamatan Girisubo) dan zona utara Desa Serut dan Tegalrejo (Kecamatan Gedangsari).
"Di wilayah tersebut memiliki rekam jejak bermasalah selama penyelenggaraan pemilu sebelumnya" kata Kriswantoro.
Dia menjelaskan tahun ini tidak ada pelaksanaan (pilkades) yang ditunda, karena seluruh desa penyelenggaraan pilkades memenuhui syarat minimal dua bakal calon (balon). Dari hasil pemetaan, sedikitnya ada tiga kecamatan rawan konflik.
Oleh karena itu, sebagai langkah antisipasi bekerjasama dengan institusi terkait dalam hal pengamanan, yakni TNI, Polri dan Satpol PP.
“Kemudian desa dengan dua calon juga masuk dalam pemantauan, karena berhadap-hadapan," katanya.
Berbeda dengan desa dengan jumlah calon kades lebih dari dua calon, potensi rawan konflik lebih sedikit karena konsentrasi massa pendukung terpecah. Meski demikian, dua calon yang berhadap-hadapan di Gunungkidul tidak selalu muncul aroma negatif.
“Di sejumlah desa, suami dan istri, kemudian orang tua dengan anak maju dalam pilkades di lokasi yang sama,” ungkapnya.
Untuk antisipasi potensi kerawanan, dari hasil koordinasi dengan TNI, Polri, Pol PP ada kesamaan titik lokasi rawan konflik. Itu artinya pengamanan tinggal dipertebal. Pendekatan kepada calon juga ditingkatkan agar mengendalikan massa masing-masing.
Kesiapan penyelenggaraan pilkades sudah matang. Logistik pilkades sudah sampai ke desa-desa penyelanggara pemilu. Surat suara juga telah dilipat oleh panitia disaksikan oleh aparat sampai nglembur.
“Jadi, posisi surat suara saat ini sudah ada di masing-masing desa penyelanggara pilkades. Pengamanan diperketat,” bebernya.
Sementara itu, Kapolres Gunung Kidul AKBP Agus Setiawan menegaskan komitmen untuk mengamankan Pilkades serentak. Untuk memaksimalkan pengamanan juga telah membuat kajian tentang potensi kerawanan.
“Bersama dengan TNI dan instansi terkait lainnya, kami siap melakukan pengamanan, sehingga potensi kerawanan bisa ditekan,” kata Agus.
Berita Lainnya
Gunung Semeru erupsi
Selasa, 19 Maret 2024 11:37 Wib
Gunung Semeru meletus tiga kali
Sabtu, 9 Maret 2024 13:48 Wib
Saat nyepi, kawasan Gunung Bromo ditutup dari aktivitas wisata
Kamis, 7 Maret 2024 14:24 Wib
Gunung Semeru erupsi
Rabu, 6 Maret 2024 22:24 Wib
Gunung Kidul gunakan Dimas Diajeng promosikan wisata
Rabu, 6 Maret 2024 9:08 Wib
Gunung Semeru letuskan abu vulkanik
Rabu, 6 Maret 2024 8:56 Wib
PT PLN tanam 100.000 bibit di Gunung Kidul, DIY, untuk program biomassa
Rabu, 6 Maret 2024 6:05 Wib
Gunung Merapi memuntahkan tujuh awan panas guguran beruntun
Senin, 4 Maret 2024 21:12 Wib