Bantul menggandeng perguruan tinggi latih calon transmigran

id Calon transmigran

Bantul menggandeng perguruan tinggi latih calon transmigran

Calon transmigran asal Bantul, DIY siap diberangkatkan (Dokumen Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggandeng salah satu perguruan tinggi pertanian di Yogyakarta dalam mengadakan pelatihan dan pembekalan terhadap calon transmigran sebelum diberangkatkan ke lokasi tujuan.

"Dalam pelatihan catrans (calon transmigran) itu Disnakertrans Bantul bekerja sama dengan Instiper (Institut Pertanian Stiper), yang punya kebun praktik di Bawen (Jawa Tengah)," kata Kepala Seksi (Kasi) Transmigrasi Disnakertrans Bantul Istiwasono di Bantul, Selasa.

Menurut dia, di kebun praktik milik perguruan tinggi di Indonesia yang berorientasi pada pengembangan perkebunan tersebut terdapat ladang sawit, kopi, karet dan lain sebagainya, sehingga calon transmigrasi bisa dilatih cara mengolah dan budi daya tanaman perkebunan itu.

"Diharapkan catrans yang diberangkatkan itu tidak kaget atau tidak sama sekali ada pengalaman, pengetahuan tentang tanaman yang ada di sana. Untuk itu kami gandeng Instiper agar catrans kita paling tidak tahu bagaimana merawat sawit, karet, kopi dan sebagainya," katanya.

Selain perguruan tinggi, kata dia, dalam pelatihan calon transmigran itu, instansinya juga menggandeng organisasi perangkat daerah (OPD) terkait lainnya, seperti Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPK) setempat.

"Juga Bagian Hukum dan Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) yang tentu ini dikaitkan dengan kesiapan pembekalan mereka, termasuk pengetuhuan teknis dan nonteknis bagaimana harus bersikap di tanah seberang (lokasi transmigrasi)," katanya.

Menurut dia, total ada 20 kepala keluarga (KK) calon transmigran asal Bantul berangkat ke Unit Penempatan Transmigrasi (UPT) di berbagai daerah di luar Jawa pada 2019, tetapi hingga saat ini yang diberangkatkan baru lima KK ke UPT Raimuna, Kabupaten Muna, dan UPT Watutinawu Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Sementara calon transmigran asal Bantul yang belum diberangkatkan ke lokasi transmigrasi, antara lain 10 KK ke wilayah Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, kemudian tiga KK dengan tujuan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, serta dua KK ke wilayah Kabupaten Simeulue, Aceh.

"Sementara ini yang sudah berangkat baru ke Muna dan Konawe, Sulawesi Tenggara. Untuk (pemberangkatan) tahap selanjutnya, kami masih menunggu instruksi pusat berupa surat perintah penempatan, ada kemungkinan di minggu ketiga November ini atau awal bulan Desember," katanya.