Legislator minta masuki musim hujan konstruksi reklame harus dicek ulang

id Papan reklame,Reklame,Konstruksi reklame

Legislator minta masuki musim hujan konstruksi reklame harus dicek ulang

Satpol PP Kabupaten Sleman melakukan pembongkaran konstruksi papan reklame. Foto Antara/ HO/ Humas Sleman

Sleman (ANTARA) - Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Dedie Kusuma mengingatkan saat masuk musim hujan agar diwaspadai munculnya angin kencang bersama dengan turunnya hujan deras yang dapat mengakibatkan pohon tumbang maupun robohnya konstruksi papan reklame.

"Yang perlu mendapat perhatian adalah konstruksi papan reklame agar dapat dicek ulang agar tidak membahayakan masyarakat. Dinas terkait harus segera melakukan pengecekan," kata Dedie Kusuma di Sleman, Selasa.

Menurut dia, di wilayah Sleman saat ini banyak berdiri konstruksi papan reklame yang berukuran besar, baik itu di jalan nasional, jalan provinsi maupun jalan kabupaten.

"Usia konstruksinya juga bisa dikatakan sudah tua. Oleh karenanya, daya tahan besi yang menjadi konstruksi utama harus dicek. Sekaligus mengecek ulang perizinan di tiap reklame," katanya.

Ia mengatakan, upaya tersebut juga diperlukan untuk bisa mengurangi jumlah reklame yang ada di Sleman.

"Keberadaan reklame saat ini sudah terlalu banyak dan condong menjadi sampah visual. Sekaligus menciptakan rasa aman bagi pengguna jalan," katanya.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sleman dari 2018 hingga Oktober 2019 telah membongkar 65 bangunan reklame berkonstruksi yang tersebar di ruas jalan kabupaten, provinsi maupun nasional.

Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Satpol PP Sleman Dedi Widianto mengatakan setiap penindakan reklame didasari faktor keselamatan masyarakat.

Jika di lapangan ditemukan reklame yang tidak sesuai aturan dalam Perbup 13.1/2018 tentang Penyelenggaraan Reklame maka akan segera dilakukan teguran hingga pembongkaran.

"Dari beberapa penindakan, ditemukan reklame yang memenuhi unsur yang membahayakan, yaitu dekat dengan jaringan listrik atau konstruksinya sudah keropos," katanya.

Dengan melihat kondisi tersebut diperlukan evaluasi. Baik itu menyangkut konstruksi reklame maupun izin.

"Apalagi saat ini banyak reklame yang berkonstruksi sudah uzur. Banyak reklame yang dipasang sejak lama, konstruksinya perlu dievaluasi karena mungkin tidak kuat lagi," katanya.


 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024