Kementan mengoptimalkan program READSI tingkatkan produktivitas pertanian

id readsi,petani,kementan

Kementan mengoptimalkan program READSI tingkatkan produktivitas pertanian

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi saat membuka "Koordinasi Kegiatan READSI Tahun 2019/2020" di Yogyakarta, Selasa malam. (FOTO ANTARA/Luqman Hakim)

Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian mengoptimalkan program "Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling Up Innitiative (READSI)" untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

"Program (READSI) ini memberdayakan penyuluh dan petani. Inti tujuannya untuk meningkatkan produktivitas pertanian," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi saat membuka "Koordinasi Kegiatan READSI Tahun 2019/2020" di Yogyakarta, Selasa malam.

Melalui program itu diharapkan petani dan penyuluh di lokasi kegiatan READSI bisa meningkat kapasitasnya sehingga mampu mengelola lahannya dengan lebih baik.

Meski demikian, program READSI akan berjalan jika daerah ikut mendukung dengan menyediakan dana talangan. Pasalnya, program itu merupakan program kerja sama antara pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian dengan Fund for Agricultural Development (IFAD) atau badan keuangan atau dana internasional untuk pengembangan pertanian.

Dengan dukungan di tingkat daerah itu, program tersebut diharapkan bisa dirasakan manfaatnya secara menyeluruh oleh petani dan penyuluh.

"Karena ini bantuan dari luar negeri, daerah harus melakukan 'refinancing' artinya daerah menyediakan dulu anggaran talangan. Semakin proses 'reimbursing' (penggantian biaya) cepat maka dana talangan akan cepat kembali," kata dia.

Program itu dilaksanakan di enam provinsi dan 18 kabupaten. Enam provinsi yang disasar tersebut terdiri atas empat provinsi di Pulau Sulawesi dan 2 provinsi di kawasan perbatasan.

Program READSI antara lain diwujudkan dengan penguatan gabungan kelompok tani, kelompok usaha bersama (KUB) pertanian, hingga korporasi petani.

Untuk mendukung peningkatan produktivitas, menurut dia, Kementan juga akan terus memperkuat sarana dan prasarana untuk penyuluh dan petani. Pada 2020, penguatan sarana dan prasarana itu akan diwujudkan dengan bantuan langsung berupa benih serta pupuk bagi petani. "Sarana dan prasarana ini adalah faktor pengungkit produktivitas," kata Dedi.