Sejumlah pembaharu muda kampanye pengendalian puntung rokok di 9 kota

id kampanye anti puntung rokok

Sejumlah pembaharu muda kampanye pengendalian puntung rokok di 9 kota

Pembaharu Muda FCTC melakukan kampanye pengendalian puntung rokok dengan tagar #SatuPuntungSejutaMasalah di sembilan kota pada Minggu. (Pembaharu Muda FCTC)

Yogyakarta (ANTARA) - Sejumlah anak muda dari Pembaharu Muda FCTC melakukan kampanye pengendalian puntung rokok dengan tagar #SatuPuntungSejutaMasalah di sembilan kota pada Minggu.

"Melalui kampanye #SatuPuntungSejutaMasalah ini kami ingin menunjukkan betapa  banyaknya permasalahan di balik puntung rokok," kata Yokbet Merauje, Pembaharu Muda dari Papua melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Minggu.

Menurut pegiat Forum Anak Papua ini, puntung rokok adalah masalah bagi lingkungan. Selain merupakan sampah terbanyak di lautan, puntung rokok adalah golongan sampah berbahaya (B3) yang memerlukan waktu 10 tahun untuk terurai.

Janitra Hapsari, Pembaharu Muda dari Kota Yogyakarta menuturkan bahwa ada masalah banyaknya konsumsi zat adiktif rokok dibalik sampah puntung rokok. Indonesia, menurutnya, adalah urutan ke-3 konsumsi rokok di dunia. 

"Data Riskesdas 2013 menyebutkan perokok di Indonesia menghabiskan minimal 12 batang setiap hari. Kondisi ini diperparah dengan fakta bahwa industri rokok memproduksi rata-rata 338 miliar batang rokok untuk memenuhi adiksi lebih dari 90 juta perokok aktif di Indonesia. Ini sangat mengkhawatirkan," kata alumnus Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada ini.

Sementara itu, Pembaharu Muda asal kota Tangerang Sarah Haderizqi Imani mengingatkan bahwa puntung rokok adalah masalah karena banyak orang yang terpapar asap rokok. 

"Kita bisa  menemukan puntung rokok di mana saja, karena orang bisa merokok di semua tempat, dimanapun ia beraktivitas," kata Sarah.

Ia menambahkan, data dari Global Youth Tobacco Survey (GYTS) menyebutkan 78 persen remaja terpapar asap rokok di tempat umum. "Lebih dari 97 juta orang di Indonesia menjadi perokok pasif, temasuk anak-anak, dan beresiko 3 kali mengidap penyakit kronis karena asap rokok," kata pegiat Forum Anak Kota Tangerang ini.

Yoke, Nita, Sarah, bersama 6 Pembaharu Muda (PM) mulai hari ini (24/11/2019) menggelar kampanye serentak  #SatuPuntungSejutaMasalah di 9 kota di Indonesia. Keenam PM lainnya adalah Askari Banaali (PM kota Luwuk, Banggai), Ria (PM kota Surabaya), Julio (PM kota Banjarmasin), Raja Pangestu (PM kota Surakarta), Ahmad Abdan Syukron (PM kota Mataram), dan Sarah Muthiah Widad (PM kota Jakarta). Khusus Raja dan Syukron, akan menggelar kampanye pada Selasa (26/11/2019).

Bentuk kampanye yang dilakukan Pembaharu Muda ini adalah, bersama-sama teman, organisasi dan  komunitas masing- masing memungut sampah puntung rokok di sejumlah lokasi tempat mereka beraktivitas. Ada yg  melakukan aksi di area Car Free Day, terminal, stasiun, taman, perumahan dan jalanan di sekitar kampus/sekolah.

Puntung rokok yang terkumpul ditimbang, dan didokumentasikan. Foto-foto kegiatan diupload di media sosial organisasi/komunitas dan pribadi dengan menandai ke akun @fctcindonesia serta diupload juga ke www.pilihbicara.org.

Sejumlah komunitas dan organisasi bersemangat mengikuti kampanye ini. Tidak kurang dari 30 komunitas/organisasi berpartisipasi, diantaranya Forum Anak Kota Tangerang, Forum Anak Papua, Forum Anak Surakarta, Forum Generasi Berencana, Ruang Pemimpi Solo, Satuan karya Pramuka, Bakti Husada, Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Jogja Sehat Tanpa Tembakau (JSTT), Banggai Generation on Tobacco Control (BGTC), Hima Kesmas, UIN Syarif Hidayatullah, Fakultas Kedokteran UGM, Gagas Mataram dan CIMSA Jogja.

Abdan Syukron dan Sarah Muthiah Widad sepakat ada hubungan erat antara banyaknya limbah puntung rokok di Indonesia dengan konsumsi rokok yang  tinggi. Sedangkan Julio, Raja Pangestu, dan Ria, menegaskan Indonesia sudah darurat rokok.

Karena itu, kesembilan Pembaharu Muda sepakat mendukung pemerintah membuat satu regulasi yang komprehensif  mengatasi permasalahan rokok. Askari, mewakili Pembaharu Muda, menegaskan persoalan puntung rokok hanya bisa ditanggulangi dengan Reduce, yaitu mencegah munculnya puntung rokok dengan mengurangi atau tidak mengonsumsi rokok.

"Harus ada regulasi komprehensif yang mengatur sejuta masalah yang ditimbulkan dari puntung rokok. Mulai dari pelarangan iklan, promosi dan sponsor rokok, menaikan harga rokok semahal-mahalnya, membatasi akses mendapatkan rokok dan  menerapkan KTR," kata Askari.

Kampanye #SatuPuntungSejutaMasalah akan terus berlangsung hingga Januari 2020. Melalui pelibatan dengan berbagai organisasi dan komunitas akan membangun kesadaran masyarakat bahwa di balik puntung rokok ada banyak masalah yang terkait dengan masa depan bangsa, khususnya generasi muda.