DKP DIY sebut nelayan DIY akan memasuki masa panen ikan laut

id nelayan,musim ikan,yogyakarta

DKP DIY sebut nelayan DIY akan memasuki masa panen ikan laut

Aktivitas nelayan. (FOTO ANTARA)

Yogyakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta Bayu Mukti Sasongka mengatakan nelayan di daerah ini akan memasuki musim panen ikan laut seiring masa peralihan dari kemarau ke musim hujan.

"Banyak jenis ikan yang nantinya bisa ditangkap karena ini baru mau memasuki musim ikan," kata Bayu di Yogyakarta, Senin.

Ia menjelaskan masa panen ikan di perairan Laut Selatan Yogyakarta biasanya terjadi mulai November dan puncaknya pada Desember yang ditandai dengan semakin banyaknya ikan laut yang muncul di permukaan.

Bayu menyebutkan beberapa jenis ikan laut yang diperkirakan jumlahnya mulai meningkat adalah tuna, tongkol, cakalang, hingga ikan lemadang.

"Sedangkan ikan jenis layur hingga saat ini belum terlalu banyak, namun jumlahnya bisa bertambah pada Desember," kata dia.

Produksi ikan tangkap laut di DIY hingga semester pertama Tahun 2019 terealisasi mencapai 3.410 ton atau 55 persen dari target selama 2019 yang dicanangkan mencapai 6.199 ton ikan.

Meski masih separuh dari target satu tahun, ia meyakini akan terlampaui seiring dengan masa panen ikan yang akan mendorong peningkatan hasil tangkapan nelayan.

"Saat ini sekali melaut rata-rata untuk nelayan dengan kapal motor tempel membawa pulang 1 kuintal ikan. Kalau nelayan di (pantai) Sadeng lebih banyak lagi bisa mencapai 2 kuintal. Sedangkan nelayan dengan kapal inkamina (berukuran di atas 30 grosston) bisa mencapai 8-12 ton sekali melaut," kata Bayu.

Agar produktivitas tangkapan ikan semakin meningkat, ia berharap seluruh nelayan di daerah ini telah dibekali sertifikat yang menjamin kompetensi mereka dalam menangkap ikan saat melaut.

Dengan memiliki sertifikat, nelayan dipastikan tidak lagi mencari namun telah mengetahui lokasi ikan serta teknik yang tepat untuk menangkap ikan dengan cepat.

Berdasarkan data DKP DIY hingga 2018, jumlah nelayan yang tersebar di Bantul, Kulon Progo, dan Gunung Kidul mencapai lebih dari 3.000 orang.

Agar seluruh nelayan bisa meraih sertifikasi kompetensi, DKP bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggencarkan pelatihan teknik penangkapan ikan, pengoperasian kapal, navigasi, hingga tata cara pengelolaan ikan pascapenangkapan.

"Kami juga berharap nanti semua nelayan memiliki sertifikat 'basic safety training fisheries' untuk keselamatan dasar para nelayan," kata Bayu.