PGRI DIY harapkan Menteri Nadiem menjadi energi baru di dunia pendidikan

id PGRI,guru,Hari Guru Nasional,pendidikan,DIY

PGRI DIY harapkan Menteri Nadiem menjadi energi baru di dunia pendidikan

Ribuan guru di Kabupaten Ogan Komering Ulu hadiri peringatan HGN dan HUT PGRI tahun 2019 di Gedung Kesenian Baturaja, Senin. (ANTARA/Edo Purmana)

Yogyakarta (ANTARA) - PGRI DIY berharap Nadiem Makarim yang kini menduduki jabatan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mampu menjadi energi baru dan membawa perubahan di dunia pendidikan di Indonesia.

“Ada menteri baru, ada energi baru dan mudah-mudahan ada perubahan-perubahan yang dicanangkan oleh beliau,” kata Ketua PGRI DIY Kadarmanta Baskara Aji di sela peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI di Yogyakarta, Senin.

Menurut Baskara yang lama menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, ia termasuk pihak yang sepakat agar para guru sedikit demi sedikit mulai melakukan perubahan dalam proses pembelajaran.
 

Sebenarnya, lanjut Baskara, pola dan proses pendidikan di DIY sudah lama menerapkan paradigma pemberian penghargaan kepada siswa alih-alih memberikan hukuman.

Ia pun meyakini bahwa kondisi pendidikan di DIY dalam keadaan cukup baik yang bisa dibuktikan dengan banyaknya prestasi yang diraih siswa maupun guru dari DIY dalam berbagai perlombaan.

“Saya kira, kualitas dan kapasitas guru di DIY cukup baik. Misalnya adalah lomba selalu ada pemenang dari DIY,” katanya.

Selain memiliki prestasi yang baik, lanjut Baskara, guru saat ini juga dituntut untuk bisa membangun siswa agar memiliki karakter yang baik.

“Harapannya, dengan perubahan-perubahan yang nantinya dilakukan, maka pendidikan di Indonesia akan semakin maju,” kata Baskara yang menyebut saat ini belum ada substansi mengenai perubahan yang akan dilakukan.

Ia mengatakan, Menteri Nadiem sedang mencari tahu kondisi pendidikan di Indonesia yang sebenarnya sehingga bisa dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan.

“Sejauh ini, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan menteri juga cukup bagus. Bisa memberikan motivasi kepada guru dan siswa,” katanya.

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengingatkan bahwa tugas guru saat ini tidak hanya mengajar di kelas tetapi harus bisa memfasilitasi dan mendampingi murid.

“Tugas guru tidak lagi hanya mengajar tetapi mendampingi siswa. Apalagi, banyak materi yang bisa diperoleh secara mudah oleh siswa melalui internet, melalui komputer,” katanya.

Sedangkan Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, tantangan yang dihadapi guru dalam era digital seperti sekarang sangat besar.

“Terkadang, wawasan dan kemampuan murid sudah lebih maju dibanding guru karena mereka bisa dengan mudah mendapatkan banyak materi atau informasi melalui internet. Ini menjadi tantangan bagi guru untuk terus belajar supaya tidak kalah dengan muridnya,” katanya.

Tantangan lain yang dihadapi guru, lanjut Heroe adalah menemukan bakat siswa dan kemudian mengembangkannya. “Tidak ada siswa yang bodoh tetapi semua siswa memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda-beda dan guru harus bisa menemukan kemudian mengembangkannya,” katanya.