UPT Cor Logam Yogyakarta fokus penuhi permintaan IKM

id UPT Cor Logam,Cetakan,peralatan masak

UPT Cor Logam Yogyakarta fokus penuhi permintaan IKM

Perajin memproduksi kerajinan peralatan rumah tangga di sentra industri logam, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (10/4/2019). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

sebagian besar pekerjaan yang dilakukan UPT Cor Logam adalah membuat cetakan, ...

Yogyakarta (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Cor Logam Yogyakarta  fokus memenuhi permintaan dari industri kecil menengah (IKM) yang bergerak di bidang logam untuk membuat cetakan yang biasanya digunakan untuk memproduksi berbagai peralatan masak.

“Banyak permintaan untuk membuat cetakan yang digunakan untuk keperluan moulding. Kami fokus pada hal ini. Tetapi, kami tetap mengerjakan apabila ada permintaan lain yang masuk,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Cor Logam Yogyakarta Nafiul Minan di Yogyakarta, Rabu.

Hingga saat ini, lanjut dia, sebagian besar pekerjaan yang dilakukan UPT Cor Logam adalah membuat cetakan atau memproduksi berbagai peralatan memasak seperti wajan dan berbagai jenis cetakan kue pesanan industri kecil rumahan.

Sisanya adalah membuat produk yang presisi, kerajinan dan ingot atau logam cair cetak yang siap diproses untuk kebutuhan lain.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta rencanakan bangun pusat industri kreatif di Terban

Produk presisi yang pernah ditangani oleh UPT Cor Logam di antaranya membuat komponen atau bagian dari suku cadang yang digunakan untuk mengganti ban pada beberapa merk mobil tertentu.

Selain itu, UPT Cor Logam juga membuat blok mesin dan foot step untuk salah satu merk sepeda motor, serta door light dari salah satu perusahaan elektronik untuk kemudian diekspor ke Jepang.

“Ada saja tawaran yang masuk untuk pekerjaan-pekerjaan yang presisi. Namun, kami masih mengalami kendala pada sumber daya manusia (SDM),” katanya.

Saat ini, UPT Cor Logam Yogyakarta hanya memiliki satu insinyur dan sisanya dibantu oleh tenaga kerja lulusan SMK. “Untuk lulusan SMK ini, mereka bisa keluar kapan saja. Jika banyak yang keluar, tentu akan menyulitkan kami dalam berkembang,” katanya.

Selain itu, UPT Cor Logam juga membutuhkan tambahan mesin untuk membuat cetakan yang harganya cukup mahal yaitu sekitar Rp400 juta.

“Harapannya bisa dipenuhi melalui bantuan dari pusat,” katanya.

Baca juga: Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta capai 88 persen

Meskipun demikian, ia berharap, keberadaan UPT Cor Logam tersebut juga bisa dikembangkan untuk menyasar perajin perak di Kotagede karena banyak perajin yang hanya mengetahui cara memproduksi kerajinan perak.

“Mereka tidak memiliki pengetahuan untuk mendesain kerajinan dari perak yang sesuai dengan perkembangan pasar. Di sisi lain, ada desainer yang tidak mampu membuat kerajinan. Kami ingin menjembatani hal itu,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto mengatakan, akan melakukan sosialisasi terkait wacana kewajiban menyertakan label SNI untuk seluruh produk peralatan makan dan masak, termasuk yang diproduksi industri kecil.
 

Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024