Kementan: SDM Pertanian jadi penentu Indonesia lumbung pangan dunia

id sdm pertanian,kementan,lumbung dunia

Kementan: SDM Pertanian jadi penentu Indonesia lumbung pangan dunia

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menyampaikan pidato pembuka dalam acara Seminar Nasional Pendidikan Vokasi 2019 di Yogyakarta, Rabu. (FOTO ANTARA/Luqman Hakim)

pemberdayaan dan pengembangan SDM Pertanian menjadi agenda prioritas Kementan untuk mendongkrak produktivitas.
Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian mendorong pendidikan vokasi terus melahirkan sumber daya manusia (SDM) Pertanian yang profesional dan andal karena menjadi penentu terwujudnya cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

"Kalau sumber daya manusia pertanian sudah profesional, mandiri, berjiwa intrepreneur, cita-cita kita menjadi lumbung pangan dunia pasti tidak akan mimpi tetapi pasti tercapai," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi seusai membuka acara Seminar Nasional Pendidikan Vokasi 2019 di Yogyakarta, Rabu.

Menurut Dedi, pemberdayaan dan pengembangan SDM Pertanian menjadi agenda prioritas Kementan untuk mendongkrak produktivitas. Program itu dinilai lebih penting dibandingkan pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana pertanian, serta inovasi teknologi pertanian.

Baca juga: Kementan mengoptimalkan program READSI tingkatkan produktivitas pertanian

Justru SDM Pertanian, kata dia, yang akan mampu mengendalikan pembangunan infrastruktur, pemanfaatan dan penciptaan inovasi teknologi, hingga implementasinya di lapangan.

Dengan terus menyiapkan SDM Pertanian berkualitas, pendidikan vokasi memegang peran sangat penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia. Hal itu sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo bahwa pembangunan SDM harus didahulukan dibandingkan pembangunan lainnya.

Memasuki era Revolusi Industri 4.0, kata Dedi, pembangunan SDM Pertanian tidak cukup menjadi profesional saja, melainkan diperlukan kemampuan berinovasi serta memanfaatkan berbagai teknologi demi meningkatkan produktivitas pertanian. "Siap tidak siap kita harus masuk ke era 4.0 untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan aktivitas kita," kata dia.

Lebih dari itu, lanjut Dedi, SDM pertanian juga harus memiliki jiwa kewirausahaan untuk bersaing dengan negara-negara lain, mampu membaca pasar, serta dapat mengakses permodalan.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta rencanakan bangun pusat industri kreatif di Terban

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti mengatakan pendidikan vokasi mempersiapkan generasi muda pertanian supaya siap bekerja dan memiliki kompetensi yang spesifik.

"Pusat Pendidikan Pertanian di bawah Kementerian Pertanian, bertanggung jawab untuk menciptakan lulusan yang professional, kompeten dan berjiwa wirausaha," kata dia.


 
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024