Nepal akan belajar desentralisasi kesehatan di Kulon Progo

id Desentralisasi Kesehatan,Kulon Progo

Nepal akan belajar desentralisasi kesehatan di Kulon Progo

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo memberikan kenang-kenangan kepada delegasi Nepal yang belajar desentralisasi kesehatan di wilayah itu, Jumat (29/11/2019). (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta menerima delagasi Nepal yang akan mempelajari berbagai hal terkait desentralisasi dan pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami di Kulon Progo, Jumat, mengatakan keberhasilan pembangunan kesehatan di daerah itu dapat tercapai dengan adanya komitmen pimpinan, peran lintas sektoral, pemberdayaan masyarakat, inovasi dan monitoring evaluasi yang terus menerus.

"Hal terpenting dalam pembangunan kesehatan adalah komitmen pimpinan," kata dia.

Pemkab Kulon Progo membangun 21 puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan sehingga penanganan penyakit bisa dilakukan lebih cepat.

"Saat ini, hampir seluruh puskesmas di Kulon Progo berstatus Badan Layanan Unit Daerah (BLUD) yang memiliki kewenangan mengelola keuangan pelayanan secara mandiri," katanya.

Kepala Sub Bidang Sosial Kesehatan dan Pemberdayaan Bappeda Kulon Progo Indra Cahya Nugraha mengatakan proses perencanaan pembangunan di daerah itu dimulai dari bawah ke atas.

Sasaran pembangunan daerah di bidang kesehatan pada tahun ini, kata dia, terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas dan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

"Permasalahan yang harus diselesaikan adalah tingkat gangguan kesehatan jiwa di Kulon Progo saat ini masih tinggi," katanya.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Pemkab Kulon Progo Jumanto mengucapkan terima kasih kepada rombongan atas kunjungan mereka ke Kulon Progo.

"Selamat datang dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran di Kulon Progo," katanya.

Ia juga menyampaikan komitmen Kulon Progo di bidang ekonomi, yaitu Bela Beli Kulon Progo, yang menghasilkan produk lokal dan merupakan produk inovasi masyarakat, di antaranya Airku, Batik Geblek Renteng, gula semut, dan batu andesit.

"Kabupaten Kulon Progo mempunyai komitmen yang sangat bagus dalam hal kemandirian ekonomi, yaitu dengan adanya gerakan yang namanya Bela Beli Kulon Progo," katanya.

Pimpinan delegasi Nepal, Ascobat Ghani, menyampaikan tujuan kedatangan rombongan ke tempat itu untuk mempelajari implementasi dan langkah pelaksanaan desentralisasi di bidang kesehatan.

"Untuk mempelajari desentralisasi, khususnya di bidang kesehatan," katanya.