Bantul (ANTARA) - Sebanyak 10 keluarga calon transmigran asal Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin dilepas Bupati Bantul untuk segera diberangkatkan ke lokasi pemukiman transmigrasi Tanjung Buka SP, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.
"Penempatan transmigran di Satuan Permukiman Tanjung Buka SP, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara merupakan hasil 'sharing' APBD Kabupaten Bantul sebesar Rp700 juta untuk 10 KK," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Sulistyanto di sela pelepasan transmigran di Bantul, Senin.
Mereka, terdiri atas dua kepala keluarga berasal dari Desa Munthuk, Kecamatan Dlingo, tiga KK berasal dari Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, serta dari Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Desa Jambidan, Kecamatan Banguntapan, Desa Bantul, Kecamatan Bantul, Desa Mulyodadi, Kecamatan Bambanglipuro, dan Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden masing-masing satu keluarga.
Tingkat pendidikan kepala keluarga, yaitu lulusan Sekolah Dasar (SD) satu orang, lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) dua orang, kemudian SMA sederhana tujuh orang. Masing-masing keluarga mendapat penghargaan berupa uang Rp10 juta.
Setelah dilepas Bupati Bantul, para calon transmigran akan ditampung di penampungan DIY di Transito Tegal Rejo bersama para calon transmigran asal DIY lainnya, setelah sejak beberapa hari sebelumnya hingga Senin (2/12) pagi, ditampung di Transito Disnakertrans Bantul.
"Pemberangkatan calon transmigran dari Bantul bersama-sama dengan dari DIY pada 4 Desember 2019 dengan pesawat udara, didampingi petugas dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul dan DIY," katanya.
Bupati Bantul Suharsono memberikan apresiasi kepada para calon transmigran yang mempunyai niat dan kemantapan untuk mengikuti program transmigrasi, apalagi transmigran memiliki sumbangsih dalam mengembangkan wilayah dan kawasan dalam membantu percepatan pembangunan.
Oleh karena itu, ia berpesan kepada keluarga transmigran agar menguatkan mental, gigih, ulet, serta pantang menyerah dalam bekerja keras, kemudian berkomitmen memberikan yang terbaik bagi masa depan keluarga.
"Pesan khusus untuk ibu-ibu agar selalu mendampingi suami dan putra-putri di lokasi transmigrasi, agar semua keluarga kerasan. Dan yang penting jadilah warga pendatang yang dapat berbaur dengan masyarakat setempat, hormati setiap perbedaan dan jadikan sebagai perekat dalam bermasyarakat," katanya.
Pasangan suami-istri calon transmigran asal Sukorame, Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Arif Agung Rohmadi dan Susi Wulandari, mengaku optimistis kehidupan dan kesejahteraannya lebih baik dengan mengikuti program transmigrasi.
"Selama di Bantul saya bekerja serabutan karena susah mencari pekerjaan, mudah-mudahan nanti di lokasi transmigrasi saya bisa bercocok tanam," kata Arif yang memiliki dua anak, masing-masing berusia dua dan tiga bulan.
Berita Lainnya
Pemerintah buka beasiswa kuliah anak transmigran berprestasi
Selasa, 19 Maret 2024 7:39 Wib
Daftar tunggu transmigran di DIY mencapai 300 kepala keluarga
Selasa, 16 Januari 2024 15:00 Wib
Gunungkidul berangkatkan 16 transmigran menuju Sulawesi
Senin, 27 November 2023 15:22 Wib
Disnakertrans DIY bantah informasi rencana mengirim 6.000 transmigran ke IKN
Rabu, 2 Agustus 2023 17:01 Wib
PATRI harus jadi benteng pertama tangkal paham radikal
Jumat, 17 Februari 2023 5:24 Wib
Bupati minta transmigran asal Gunungkidul di Jambi berinovasi
Jumat, 21 Oktober 2022 18:00 Wib
Transmigran butuh pelayanan pendidikan memadai
Selasa, 23 Agustus 2022 6:34 Wib
Bantul melatih calon transmigran sektor pertanian sebelum diberangkatkan
Jumat, 19 Agustus 2022 21:51 Wib