Sleman (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai melakukan sejumlah persiapan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana akibat cuaca ekstrem pada musim hujan tahun ini.
"Cuaca ekstrem memang biasa terjadi setiap pergantian musim. Kami sudah melakukan sejumlah persiapan, baik itu mitigasi maupun upaya penanggulangan bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto di Sleman, Selasa.
Kejadian bencana akibat cuaca ekstrem telah terjadi di tiga desa di Kecamatan Prambanan, DIY pada Senin (2/12) siang.
Akibat kejadian tersebut banyak pohon dengan diameter 30 sampai 40 centimeter tumbang menimpa rumah, melintang jalan dan menimpa jaringan listrik. Selain itu, atap rumah warga juga turut hilang dibawa angin kencang.
"Menghadapi cuaca ektrem pada pergantian musim tahun ini, kami dari BPBD Sleman siap," ujarnya.
Menurut dia, kesiapan tersebut bukan hanya terkait personel. Namun juga untuk bantuan berupa dana untuk rekonstruksi pascabencana.
"Nantinya untuk bantuan rekonstruksi dari pemerintah sekitar 80 persen dari total perbaikan kerusakan," katanya.
Ia mencontohkan, jika dalam satu kejadian total kerusakan atau kerugian yang ditaksir sekitar Rp10 juta, maka akan diberi bantuan sebesar Rp8 juta, untuk masyarakat yang kurang mampu. Sedangkan untuk yang mampu bantuan hanya dibatasi sebesar 50 persen.
"Namun untuk mendapatkan bantuan harus ada permintaan dan assesment dulu," ungkapnya.
Joko mengemukakan, pihaknya juga masih menyediakan bantuan bahan ancaman bencana banjir berupa karung dan bronjong.
"Jumlahnya masih mencukupi, tergantung permintaan masyarakat. Nanti kalau kurang akan kami tambah dari dana tanggap bencana," tambahnya.
Ia mengatakan, untuk kejadian angin kencang dan pohon tumbang yang terjadi di Prambanan, pihaknya telah melakukan penanganan.
"TRC BPBD Sleman telah berhasil mengkondisikan pohon yang menimpa rumah warga dan yang melintang jalan ataupun menimpa jaringan listrik," sebutnya.
Ia meminta agar masyarakat bisa mengantisipasi dampak angin kencang. Karena ancaman angin kencang bisa terjadi di seluruh wilayah Sleman.
"Kalau ada pohon dengan dahan yang rimbun, tolong lakukan pemangkasan," harapnya.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas memprediksi cuaca ekstrem ini akan terjadi hingga Januari 2020.
"Kemungkinan tersebut berdasarkan pantauan dari citra radar. Kami juga telah memberikan peringatan dini terkait cuaca ekstrem ini," lanjutnya.
Berita Lainnya
Hujan lebat dan ekstrem guyur Indonesia
Selasa, 26 Maret 2024 7:02 Wib
Cuaca ekstrem rusakkan 45 rumah di Semarang, Jateng
Sabtu, 23 Maret 2024 20:41 Wib
Hujan lebat guyur Indonesia
Senin, 18 Maret 2024 8:24 Wib
Wabup Gunungkidul mengimbau masyarakat waspadai hujan lebat disertai angin
Jumat, 15 Maret 2024 19:52 Wib
BPBD DIY: 97 rumah rusak akibat hujan disertai angin kencang
Jumat, 15 Maret 2024 12:54 Wib
Puting beliung rusak 69 rumah warga
Selasa, 12 Maret 2024 11:37 Wib
BMKG minta warga DIY waspadai potensi hujan lebat disertai angin kencang
Jumat, 16 Februari 2024 16:23 Wib
Sleman salurkan bantuan bagi korban angin kencang dan kebakaran
Jumat, 2 Februari 2024 16:58 Wib