Kota Yogyakarta targetkan kepesertaan KB 73 persen

id akseptor KB Yogyakarta,Program KB,Keluarga Berencana

Kota Yogyakarta targetkan kepesertaan KB 73 persen

Pemerintah Kota Yogyakarta menawarkan insentif bagi lelaki yang menjadi peserta dalam upaya meningkatkan kepesertaan program KB di kalangan kaum pria. (ANTARA)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KB) Kota Yogyakarta terus berupaya meningkatkan kepesertaan program KB untuk mencapai target kepesertaan 73 persen, angka kepesertaan optimal yang menunjukkan program berjalan baik.

"Program KB dan pembangunan keluarga akan berjalan dengan optimal jika peserta KB aktif mencapai 73 persen dan angka unmet need 11 persen,” kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Yogyakarta Emma Rahmi Ariyani di Yogyakarta, Jumat.

Saat ini, program KB di Kota Yogyakarta tercatat diikuti 27.269 peserta dari 39.043 pasangan usia subur di Kota Yogyakarta atau 69,84 persen dengan angka unmet need (kebutuhan kontrasepsi yang tak terpenuhi) sebanyak 5.641 orang.

Menurut dia, upaya untuk mencapai target kepesertaan KB di antaranya dilakukan melalui Forum Antar Umat Beragama Peduli Kependudukan dan Keluarga Sejahtera (Fapsedu), melakukan pendekatan ke tokoh agama, promosi kegiatan melalui berbagai bentuk, pelayanan KB gratis, sosialisasi kesehatan reproduksi remaja, dan pembinaan melalui kelompok kegiatan di wilayah.

Selain itu, Emma menambahkan, optimalisasi upaya peningkatan kepesertaan KB juga dilakukan dengan membentuk Kampung KB di wilayah. Saat ini sudah ada sebanyak 33 Kampung KB yang tersebar di 14 kecamatan, lima di antaranya adalah Kampung KB mandiri.

Kelima Kampung KB mandiri tersebut berada di Gunungketur, Basen Kotagede, Taman Kelurahan Patehan, Rejowinangun, dan Cokrodiningratan.

Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Yogyakarta menargetkan pada 2020 terbentuk Kampung KB di setiap kelurahan. Di Kota Yogyakarta terdapat 45 kelurahan. “Program Kampung KB adalah program nasional yang harus disukseskan,” katanya.

Kegiatan yang dilakukan di Kampung KB tidak hanya berhubungan dengan pengendalian penduduk saja yang ditujukan untuk meningkatkan kepesertaan KB serta mengantisipasi berbagai permasalahan kependudukan seperti angka pernikahan dini dan tingkat perceraian yang tinggi, tetapi juga terdapat program pemberdayaan keluarga.

Program pemberdayaan keluarga dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui penguatan potensi yang ada di kampung, termasuk program lorong sayur maupun penanganan kawasan kumuh bekerja sama dengan dinas terkait.

Kegiatan pendukung yang juga dilaksanakan di Kampung KB di antaranya penerapan program Bina Keluarga Balita, Bina Lansia, Bina Remaja, hingga pembentukan Pusat Informasi dan Konseling Remaja.

“Seluruh program dilaksanakan secara sinergis dan harapannya, akan ada dukungan dari organisasi perangkat daerah lain untuk mendukung Kampung KB. Keberhasilan program bisa dilihat dari berbagai hal, seperti kepesertaan KB hingga kondisi wilayah yang semakin tertata,” katanya.

Salah satu Kampung KB yang sudah menorehkan prestasi adalah Kampung KB Jlagran yang menempati peringkat kedua nasional dalam lomba Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan tahun ini.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024