Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan munculnya ikan laut dalam (oarfish) di Kepulauan Selayar, Selatan bukan merupakan pertanda akan terjadinya gempa besar dan tsunami.
"Hasil kajian statistik terbaru mengungkap bahwa jenis ikan laut dalam seperti oarfish yang muncul di perairan dangkal tidak berarti bahwa gempa akan segera terjadi," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.
Ikan oarfish adalah ikan yang tinggal di dasar laut, sehingga jarang muncul ke permukaan. Sejak Senin pagi media sosial heboh dengan berita viral ditemukannya ikan oarfish di Kepulauan Selayar.
Dikatakan Daryono, sejak dulu di masyarakat Jepang memang sudah ada legenda bahwa oarfish konon sebagai pembawa pesan dari dasar laut. Mereka mengaitkan perilaku binatang yang tidak lazim dengan pertanda akan terjadi gempa kuat.
"Tanpa ada penelitian ilmiah, maka tidak akan pernah diketahui apakah cerita rakyat tersebut fakta atau hanya legenda saja," tambah dia.
Majalah ilmiah bergengsi Bulletin of the Seismological Society of America (BSSA) pernah mempublikasikan fenomena kemunculan ikan laut dalam, dan kaitannya dengan peristiwa gempa besar. Hasil kajian ini ternyata bertentangan dengan cerita rakyat yang berkembang Jepang.
Para peneliti dalam mengkaji hubungan antara kemunculan ikan laut dalam dan gempa besar di Jepang menggunakan data cukup lama. Dalam kajian tersebut hanya menemukan satu peristiwa yang dapat dikorelasikan secara masuk akal, dari 336 kemunculan ikan dan 221 peristiwa gempa bumi.
Berdasarkan kajian tersebut maka diketahui bahwa kemunculan oarfish bukanlah pertanda akan terjadi gempa besar.
Menurut teori oseanografi, pengangkatan biota laut dalam ke permukaan hingga terbawa ke pesisir berkaitan dengan fenomena upwelling.
Upwelling adalah sebuah fenomena di mana air laut yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar laut ke permukaan. Dalam fenomena upwelling biasanya kemunculannya ikannya banyak.
Jika hanya satu atau dua ekor ikan, maka beberapa paper menyebutkan bahwa Oarfish juga memiliki kebiasaan mengambang di dekat permukaan air ketika mereka sakit atau sekarat. Selain itu, ada faktor lain yang memicu ikan muncul ke permukaan laut, seperti mengikuti arus laut.
Berita Lainnya
BPBD DIY meningkatkan pencegahan kecelakaan laut di Pantai Selatan
Jumat, 19 April 2024 14:03 Wib
RI miliki peran penting redam konflik di Laut China Selatan
Minggu, 14 April 2024 14:39 Wib
Meski tergenang rob, Jalur Pantura Sayung Demak, Jateng, bisa dilintasi kendaraan pemudik
Selasa, 9 April 2024 2:08 Wib
Nelayan peroleh pelatihan pemasaran digital hasil laut
Senin, 8 April 2024 15:16 Wib
Indonesia beli dua unit kapal selam Prancis
Jumat, 5 April 2024 5:33 Wib
KRI Escolar prosesi laut Semana Santa
Jumat, 29 Maret 2024 16:12 Wib
AS habisi Houthi di Laut Merah
Jumat, 29 Maret 2024 11:38 Wib
Hujan ringan guyur Indonesia
Kamis, 28 Maret 2024 7:40 Wib