Produksi jagung di Bantul 2019 mencapai 17.118 ton

id Jagung

Produksi jagung di Bantul 2019 mencapai 17.118 ton

Panen jagung oleh petani di salah satu bulak Kabupaten Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan produksi panen jagung di wilayah ini pada musim tanam 2019 sampai dengan Oktober mencapai 17.118 ton.

"Luas tanam jagung di Bantul seluas 2.109 hektare dengan produktivitas rata-rata 81,17 kuintal per hektare, jadi produksinya ada 17.118,7 ton, itu data sampai Oktober 2019," kata pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Bambang Pin Erwanto di Bantul, Rabu.

Menurut dia, tanaman jagung tersebut tersebar di hampir semua kecamatan se-Bantul, petani memanfaatkan lahan pertanian untuk ditanami tanaman palawija tersebut saat musim kemarau atau disela menunggu musim hujan.

"Kalau tanaman jagung itu merata, karena kan kemarin musim kemarau itu berakibat ketersediaan air sedikit, sehingga oleh para petani itu sambil menunggu jeda dengan menaman palawija seperti jagung," katanya.

Dia mengatakan, jagung produksi petani Bantul tersebut sebagian dijual ke pengepul luar daerah dan sebagian dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk pakan ternak ataupun keperluan konsumsi lainnya.

"Kalau pemasaran itu merata bisa ke daerah kabupaten tetangga dan sebagainya, dan tidak pada fokus tempat tertentu, kemudian ada juga ke daerah luar DIY, dan biasanya rata-rata untuk pakan ternak," katanya.

Selain itu, kata dia, juga dipasarkan ke beberapa wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah seperti Karanganyar, Kabupaten Wonogiri untuk kemudian diproses menjadi pakan ternak dan dijual ke peternak setempat.

"Kalau untuk harga jagung pipil kering informasi terakhir sekitar Rp4.000 per kilogram, mungkin saat panen raya bisa berubah," katanya.