Sleman (ANTARA) - Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menambah moda transportasi sejenis bus Trans Jogja sehingga tiga kecamatan di Kabupaten Sleman akan terkoneksi angkutan umum ini, yakni Kecamatan Ngaglik, Ngemplak, dan Godean.
"Tiga kecamatan tersebut merupakan bagian dari kawasan perkotaan, hanya saja hingga saat ini belum terkoneksi Trans Jogja," kata Kepala Bidang Angkutan Dishub DIY Sumaryoto di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, atas dasar hal tersebut pemerintah mengambil kebijakan untuk mengkoneksikan tiga wilayah tersebut.
"Jadi nanti Kementerian akan membiayai untuk operasional, termasuk melengkapi angkutan perkotaan yang kurang," katanya.
Ia mengatakan, pemilihan tiga kecamatan tersebut sudah sesuai dengan perda tata ruang. Pihaknya juga telah melakukan kajian rute bus untuk tiga kecamatan tersebut untuk menentukan jumlah bus yang dibutuhkan.
"Hasilnya, interval di tiga rute itu kisaran 15 menit, dan diperkirakan jumlah unit bus yang dibutuhkan sekitar 28 bus," katanya.
Sumaryoto mengatakan, untuk pengadaannya dilakukan oleh pemerintah pusat melalui mekanisme lelang.
"Ini yang harus dipahami, kementerian itu tidak memberikan bantuan 28 bus, tidak. Ini hasil kajian kami yang dibutuhkan bus sekian," katanya.
Ia memperkirakan, anggaran pengadaan bus ini tidak akan lebih dari Rp50 miliar. Walaupun pemerintah pusat menyediakan Rp250 miliar untuk transportasi di lima daerah lain.
"Kalau dirata-rata satu daerah dapat Rp50 miliar, tapi saya kira tidak akan sampai," katanya.
Namun Dishub DIY belum bisa memberikan kepastian kapan bisa dimulai, hanya saja, berdasar prediksinya tahun 2020 sudah pasti beroperasi.
"Kemungkinan kalau lelang selesai tepat waktu, bisa April 2020 mulai beroperasi," katanya.
Menurut dia, spesifikasi bus juga tidak akan jauh berbeda dengan Trans Jogja. Hanya ada sedikit penyesuaian yakni untuk pintu masuk penumpang yang akan menggunakan "low deck".
"Sehingga dengan model ini tidak perlu halte yang tinggi seperti Trans Jogja," katanya.
Kepala Bidang Transportasi Dishub Kabupaten Sleman Marjana mengatakan kehadiran bus di tiga kecamatan itu sangat diperlukan oleh masyarakat. Terutama untuk anak sekolah.
"Karena faktor keselamatan, anak sekolah bawa motor tapi tidak punya SIM kan bahaya," katanya.
Ia berharap rencana ini bisa segera terealisasi dan anak sekolah sangat diharapkan dapat memanfaatkan bus tersebut secara gratis.
"Kami sebenarnya ada kajian di tiga kecamatan itu, terutama untuk anak sekolah, jadi kalau terealisasi harapan kami bus itu bisa gratis untuk anak sekolah," katanya.
Berita Lainnya
Pergerakan penumpang angkutan umum masih tinggi
Rabu, 17 April 2024 19:24 Wib
Negara berkembang harusnya didukung untuk pacu energi terbarukan
Rabu, 17 April 2024 7:38 Wib
1,2 juta orang balik gunakan angkutan umum Lebaran 2024
Selasa, 16 April 2024 16:11 Wib
Museum Batik Jakarta dibanjiri wisatawan
Sabtu, 13 April 2024 9:18 Wib
Silaturahmi Presiden Jokowi-Megawati tengah dicarikan waktu tepat
Jumat, 12 April 2024 13:37 Wib
SPKLU andalan pemudik Lebaran 2024 pengguna mobil listrik
Minggu, 7 April 2024 3:31 Wib
Presiden Jokowi, beber relawan, tak cawe-cawe isi menteri kabinet Prabowo-Gibran
Rabu, 3 April 2024 7:28 Wib
Relawan: Presiden Jokowi tak halangi menteri bersaksi di MK
Rabu, 3 April 2024 2:38 Wib