Realisasi pendapatan retribusi pariwisata di Bantul capai Rp28,6 miliar

id Dispar Bantul

Realisasi pendapatan retribusi pariwisata di Bantul capai Rp28,6 miliar

Kasi Objek Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Joko Wintolo (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Realisasi pendapatan asli daerah dari penarikan retribusi sektor pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga pertengahan Desember mencapai Rp28,6 miliar atau sudah melampaui target tahun 2019.

"Bahwa PAD (pendapatan asli daerah) pariwisata tahun 2019 ditetapkan sebesar Rp28,2 miliar dan sampai 15 Desember sudah melampaui target atau terealisasi sebesar Rp28,6 miliar," kata Kepala Seksi (Kasi) Objek Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul Joko Wintolo di Bantul, Jumat.

Menurut dia, umlah wisatawan yang berkunjung ke objek-objek wisata di Bantul hingga 15 Desember sebanyak 3,06 juta orang, dengan pengunjung terbanyak di objek wisata Pantai Parangtritis yaitu sebanyak 2,5 juta orang dengan pendapatan sebesar Rp23,7 miliar.



Kemudian objek wisata pantai wilayah barat yang meliputi Pantai Samas, Pantai Gua Cemara, Pantai Kuwaru dan Pantai Baru dikunjungi wisatawan sebanyak 491.948 orang dengan pendapatan sebesar Rp4,65 miliar, dan objek wisata Gua Selarong dikunjungi sebanyak 35.790 orang dengan pendapatan Rp205,6 juta.

Selanjutnya di objek wisata Gua Cerme Selopamioro Imogiri dikunjungi sebanyak 6.217 orang dengan pendapatan sebesar Rp35,6 juta, serta pendapatan retribusi dari sewa gedung pariwisata sebesar Rp20,2 juta.

"Secara keseluruhan target pendapatan dan kunjungannya telah terlampaui. Pada tahun lalu (2018) realisasi pendapatan pariwisata juga terlampaui, atau dari target sebesar Rp26,2 miliar tercapai sebesar Rp29,06 miliar dengan jumlah pengunjung sekitar 4,2 juta orang," katanya.



Dia mengatakan jumlah pengunjung dan pendapatan retribusi wisata 2019 masih akan terus bertambah hingga akhir tahun, namun pihaknya tidak menargetkan penambahannya, hanya saja Dispar tetap mempersiapkan sejumlah even di objek-objek wisata sebagai daya tarik wisatawan.

"Jadi pengunjung dan pendapatan wisata di libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 sebagai bonus, karena secara angka target sudah terlampaui. Dan berdasarkan pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya, tingkat kunjungan ke objek wisata saat liburan melonjak," katanya.